Darilaut – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan kepercayaan publik pada media menjadi hal yang sangat penting. Berdasarkan data, terjadi penurunan kepercayaan publik pada media hingga angka 50 persen.
Tingkat kepercayaan publiknya bahkan kalah dibanding LSM, kata Burhanuddin, Jumat (31/3).
Untuk itu, menurut Burhanuddin, AMSI diharapkan dapat mengatasi polarisasi new media dan bias politik, khususnya di momentum tahun politik.
“Yang dapat dipelajari dari kepercayaan media di Amerika Serikat adalah pentingnya mengatasi polarisasi seperti hoaks dan bias politik khususnya agenda setting dari media dan politisi atau elit partai,” ujarnya.
Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut, menjelaskan, media karena fungsi dan kedudukannya harus dapat dipercaya oleh publik. Dengan demikian, apa yang disiarkan layak untuk didengar dan dijadikan rujukan masyarakat luas.
“Dalam Undang Undang Pers, media sebagai wakil publik makanya dilindungi UU Pers. Tentu ada harga yang harus kita bayar sebagai publisher yaitu disiplin verifikasi, cek fakta agar produknya terpercaya, trusted,” kata Wens.
“Kita harus menunjukan bahwa media kita bukan abal-abal, tidak clickbait, isinya bukan disinformasi maupun misinformasi.”
Dalam sesi diskusi, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU RI), August Mellaz mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas apa yang sudah dilakukan AMSI dalam menentukan standar Indikator Trusted News.
Komentar tentang post