redaksi@darilaut.id
Rabu, 27 Januari 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

P2O LIPI Kaji Pengumuman Status Terumbu Karang Indonesia Tiap Akhir Tahun

20 September 2019
Kategori : Berita, Konservasi
Asosiasi terumbu karang dan ikan. FOTO: DARILAUT.ID

Asosiasi terumbu karang dan ikan. FOTO: DARILAUT.ID

Gorontalo – Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) masih akan mempertimbangkan pengumuman “Status Terumbu Karang Indonesia” setiap akhir tahun.

Ahli terumbu karang P2O LIPI Dr Giyanto mengatakan, rilis “Status Terumbu Karang Indonesia” setiap akhir tahun tidak menunjukkan perubahan yang berarti.

“Apakah ini akan diumumkan setiap akhir tahun atau lebih dari setahun, akan dikaji kembali,” ujar Giyanto, usai Pertemuan Tahunan ke-3 Threatened Species Working Group (TSWG, Kelompok Kerja untuk Spesies Terancam) dibawah kerjasama regional The Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF), di Gorontalo.

Pertemuan Tahunan ke-3 TSWG-CTI CFF berlangsung Selasa (17/9) hingga Kamis (19/9). Pertemuan dihadiri oleh negara-negara CT6, masing-masing Indonesia, Malaysia, Filipina, Kepulauan Solomon, Timor Leste, dan Papua Nugini.

Menurut Giyanto, hingga tahun ini terjadi penurunan status terumbu karang yang baik di Indonesia Timur. Sementara luasan yang mengalami kerusakan bertambah.

Terumbu karang yang mengalami kerusakan dapat disebabkan dua faktor. Faktor kerusakan secara alami dan manusia.

Penurunan tutupan karang hidup akibat alam, seperti terjadi badai yang hebat dan peristiwa pemutihan karang (bleaching) karena naiknya temperatur air laut. Hal seperti ini pernah terjadi di Biak dan perairan lainnya di Indonesia.

Kerusakan karena ulah manusia, menurut Giyanto, seperti penggunaan bom rakitan yang merusak terumbu karang. Selain itu, pemanfaatan karang untuk bahan bangunan.

Dr Giyanto, ahli terumbu karang Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). FOTO: DARILAUT.ID

“Karang diambil untuk bahan bangunan karena ongkos angkut batu mahal seperti di pulau-pulau,” kata Giyanto kepada Darilaut.id, Kamis (19/9).

P2O LIPI melalui program Coremap (Coral Reef Rehabilitation and Management Program) atau Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang, melakukan monitoring di sejumlah perairan di Indonesia.

Coremap merupakan program jangka panjang yang diprakarsai oleh Pemerintah Indonesia dengan tujuan untuk melindungi, merehabilitasi, dan mengelola pemanfaatan secara lestari terumbu karang serta ekosistem terkait di Indonesia.

Monitoring jangka panjang kondisi terumbu karang sudah dimulai P2O LIPI sejak 1993 di berbagai perairan Indonesia.

Monitoring ini untuk melihat tutupan karang, kepadatan ikan karang dan kesehatan terumbu karang. Selain itu, P2O LIPI juga melakukan monitoring kondisi lamun di Indonesia.

“Monitoring dilakukan untuk mengetahui indeks kesehatan terumbu karang, parameter tutupan dan kelimpahan ikan target,” ujar Giyanto.

Giyanto mengatakan, berkaitan dengan rehabilitasi terumbu karang, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan adalah kualitas perairan. Apabila kualitas perairan kurang baik, akan sulit untuk recovery (pemulihan) kembali.

Faktor penting untuk pemulihan di lokasi terumbu karang, terdapat substrat kuat untuk menempel. Lingkungan perairan yang bagus, akan mempercepat proses recovery secara alami.

“Di Teluk Jakarta dari dulu kurang dari 5 persen tutupan karang. Ada faktor lain yang mempengaruhi, yakni kualitas perairan dan lain-lain,” kata Giyanto.

Terumbu karang termasuk salah satu potensi kekayaan laut Indonesia. Apabila, terumbu karang ini dikelola dan dimanfaatkan secara baik, akan dapat memberikan nilai ekonomi yang tinggi bagi masyarakat.*

Tags: Coremap-CTICTI-CFFgorontaloP2O LIPITerumbu Karang
Bagikan3TweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Burung AIR. FOTO: KSDAE
Berita

Pemantauan Burung-burung Air di Kutai

27 Januari 2021
Sejumlah relawan bersama tim SAR DMC Dompet Dhuafa melakukan pencarian dengan cara menyisir korban yang tertimpa material puing-puing akibat gempa Jumat (15/1) di Majene, Sulawesi Barat. FOTO: DMC DOMPET DHUAFA
Berita

BNPB: Kerugian Gempa Mamuju-Majene Rp 829,1 Miliar

27 Januari 2021
Buaya. FOTO: KSDAE
Berita

Penyelamatan Buaya di Tengah Kepungan Banjir

27 Januari 2021
Next Post
FOTO: CTI-CFF

Regional Conservation Plan for marine mammals, sea turtles, shark and rays eye in 3rd Threatened Species Working Group Meeting

FOTO: DARILAUT.ID

Besok, 13 Juta Relawan Bersih-Bersih Indonesia

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Rabu, Januari 27, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Pemantauan Burung-burung Air di Kutai

BNPB: Kerugian Gempa Mamuju-Majene Rp 829,1 Miliar

Penyelamatan Buaya di Tengah Kepungan Banjir

Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan Ribuan Burung

Dampak Banjir di Kota Manado

Solusi Daur Ulang Sampah Medis

REKOMENDASI

Kasus Kapal MV Ever Judger, Nakhoda Perhatikan SOP Pertukaran Informasi

PBB Adopsi Model Pengelolaan Terumbu Karang Berkelanjutan Indonesia

KKP Dorong Awak Kapal Perikanan Dibekali Asuransi dan Kontrak Kerja

Ikan Napoleon untuk Aquarium

Setelah Kapal Sharaz, MV Tina 1 Kandas di Perairan Batu Berhenti

Kapal Pengebom Ikan Diamankan di Pulau Kalimantung

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    13 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    241 bagikan
    Bagikan 241 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    53 bagikan
    Bagikan 53 Tweet 0
  • OJK Beri Penghargaan Kepada Presdir OVO dan CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • KLHK Jelaskan Soal Banjir di Kalimantan Selatan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Indonesia Hasilkan Sampah 175 Ribu Ton Sehari

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ada 650 Spesies Ikan Hias di Indonesia

    18 bagikan
    Bagikan 18 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version