redaksi@darilaut.id
Selasa, 17 Mei 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » P2O LIPI Luncurkan Aplikasi Seagrass Carbon Converter

P2O LIPI Luncurkan Aplikasi Seagrass Carbon Converter

redaksi redaksi
23 April 2020
Kategori : Berita
http://scc.oseanografi.lipi.go.id

http://scc.oseanografi.lipi.go.id

Darilaut – Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah meluncurkan aplikasi Seagrass Carbon Converter (SCC). Aplikasi berbasis web ini untuk memperkirakan cadangan dan penyerapan karbon di padang lamun.

Melalui aplikasi ini dapat diperkirakan cadangan karbon dan penyerapan padang lamun di perairan Indonesia.

Aplikasi dapat diakses melalui tautan http://scc.oseanografi.lipi.go.id/. Program komputer ini menggunakan variabel kepadatan, biomassa, dan persentase cakupan lamun.

Indonesia memiliki luas padang lamun 293 ribu hektar. Jumlah luasan tersebut adalah yang tertinggi di negara-negara Asia Tenggara. Informasi luasan padang lamun dapat memberikan indikasi kondisi dan potensi secara menyeluruh. Jika luasan terjadi penurunan, ini menunjukkan adanya tekanan atau ancaman pada ekosistem tersebut.

Peneliti mangrove dari P2O LIPI, Aan J. Wahyudi mengatakan, ekosistem pesisir atau vegetasi laut seperti mangrove, rawa air asin, lamun, dan makroalga memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida atmoster melalui proses fotosintesis.

Menurut Aaan, karbon dioksida atmoster yang mengalir dalam siklus yang melewati vegetasi laut disebut dengan istlah karbon biru atau blue carbon.

“Karbon biru juga mengacu pada akumulasi dan penyimpanan karbon organik dalam endapan,” kata Aan, seperti dikutip dari Lipi.go.id, Rabu (22/4).

Ekosistem mangrove dan padang lamun berkontribusi signifikan terhadap penyimpanan karbon di sedimen, yaitu, 50 persen dari total 216 TgC per tahun.

Aan mengatakan, ekosistem pesisir memiliki produksi primer bersih yang jauh lebih tinggi dibandingkan ekosistem lainnya. Oleh karena itu, ekosistem vegetasi laut dianggap memiliki penyimpanan karbon yang signifikan dan memiliki peran penting dalam siklus karbon global.

Untuk mengetahui jumlah cadangan karbon dan penyerapan menjadi penting dilakukan pemerintah untuk kewajiban pelaporan dalam Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon (Low Carbon Development Initiative).

Karbon biru mengacu pada karbon dioksida atmosfer yang diserap oleh ekosistem laut pesisir (vegetasi laut), yaitu mangrove, rawa-rawa air payau, lamun, makroalga, melalui pertumbuhan tanaman (proses fotosintesis). Selain itu, akumulasi dan penguburan bahan organik dalam sedimen.

Sebagai vegetasi pantai, mangrove dan lamun berkontribusi signifikan terhadap penyerapan karbon dalam sedimen, yaitu 50 persen dari total 216 TgC per tahun. Secara global, padang lamun memiliki cadangan karbon antara 4,2 hingga 8,4 PgC. Sementara mangrove memiliki cadangan karbon antara 4,0 hingga 20,0 PgC.

Ekosistem pesisir memiliki produksi primer bersih (NPP) yang jauh lebih tinggi dibandingkan ekosistem lainnya. Oleh karena itu, ekosistem vegetasi laut dianggap memiliki penyimpanan karbon yang signifikan dan memiliki peran penting dalam siklus karbon global.

Vegetasi laut yang hanya memiliki proporsi 0,05 persen dari biomassa vegetasi darat berpotensi menyimpan karbon yang sebanding dengan vegetasi darat. Luas lamun Indonesia diperkirakan 293.464 hingga 875.967 hektar, wilayah terluas kedua di dunia setelah Australia Timur.

Hutan mangrove Indonesia adalah yang terluas di dunia (yaitu, 3,2 juta hektar), mencakup 22,4 persen dari total luas hutan mangrove di dunia. Kawasan vegetasi laut ini menunjukkan bahwa ekosistem pesisir Indonesia memiliki potensi signifikan untuk menyerap dan menyimpan karbon.

Di antara ekosistem pesisir, padang lamun juga memiliki peran penting dalam penyerapan karbon. Lamun adalah satu-satunya tanaman berbunga yang hidup di laut.

Lamun dapat ditemukan di perairan dangkal dan payau di seluruh dunia, biasanya sepanjang garis pantai yang landai dan terlindungi. Dibandingkan dengan terumbu karang dan mangrove, lamun hanya mendapat sedikit perhatian dan mungkin habitat laut yang paling tidak dihargai.

Meskipun sering diremehkan, lamun adalah salah satu ekosistem paling produktif dan multifungsi di dunia. Lamun adalah rumah bagi komunitas hewan yang sangat beragam, dari invertebrata kecil hingga ikan besar, moluska, kepiting, kura-kura, mamalia laut, dan burung.

Lamun menyediakan banyak layanan penting bagi masyarakat, mulai dari produksi perikanan, pencegahan erosi pantai, hingga mitigasi perubahan iklim.*

Tags: Karbon BiruLamunMangroveP2O LIPI
Bagikan5Tweet3KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ilustrasi siklon tropis. GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

Bibit Siklon Tropis 91P Tumbuh Dekat Vanuatu

17 Mei 2022
GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

Gelombang Panas dan Badai Petir Melanda Eropa Barat

17 Mei 2022
Blood moon (Bulan darah) terlihat saat gerhana bulan penumbra di Santiago, pada 15 Mei 2022. FOTO: MARTIN BERNETTI/AFP/SPACE.COM
Berita

Bulan Darah Terlihat Saat Peristiwa Gerhana

16 Mei 2022
Next Post
AMSI GORONTALO

Berbagi Hasil Diskusi Online tentang Virus Corona

Terik. FOTO: DARILAUT.ID

Suhu Udara Terik, BMKG: Sinar Matahari Langsung ke Permukaan Bumi

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Selasa, Mei 17, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Bibit Siklon Tropis 91P Tumbuh Dekat Vanuatu

Gelombang Panas dan Badai Petir Melanda Eropa Barat

Bulan Darah Terlihat Saat Peristiwa Gerhana

Akan Dikirim ke Manado, KKP Proses Hukum 4.030 kg Sirip Hiu di Baubau

Dua Kapal Rusak Mesin di Perairan Batam

Gunung Awu di Pulau Sangihe Level III

REKOMENDASI

Rehabilitasi Mangrove Kritis

Styrofoam Dominasi Sampah di Muara Sungai Jakarta, Tangerang dan Bekasi

Manfaat Minyak Kayu Putih yang Berpotensi Mencegah Virus Corona

Laut Memiliki Sidik Jari

Naiknya Air Laut di Pesisir Manado Karena Cuaca Ekstrem

Pinisi di Pantai Losari

TERPOPULER

  • Komet ISON ini diambil dengan teleskop nasional TRAPPIST di Observatorium La Silla ESO pada 15 November 2013. FOTO: TRAPPIST/E. Jehin/ESO/SPACE.COM

    Kisah Komet ISON yang Hancur Berkeping-keping dan Meredup

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Sekolah Virtual Mengamati Benda Langit dengan Teleskop Terbesar di Dunia

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Dr Hawis Madduppa Ahli Keanekaragaman Hayati Laut IPB University Wafat

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Teknologi Penginderaan Jauh untuk Riset Kelautan

    32 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 8
  • Tahun 2022, Pulau Jawa Paling Banyak Kejadian Bencana Alam

    6 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 2
  • Bencana Alam Tahun 2022, Lebih Dari 1 Juta Jiwa Mengungsi

    22 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 6
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    160 bagikan
    Bagikan 68 Tweet 38
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk