Darilaut – Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah meluncurkan aplikasi Seagrass Carbon Converter (SCC). Aplikasi berbasis web ini untuk memperkirakan cadangan dan penyerapan karbon di padang lamun.
Melalui aplikasi ini dapat diperkirakan cadangan karbon dan penyerapan padang lamun di perairan Indonesia.
Aplikasi dapat diakses melalui tautan http://scc.oseanografi.lipi.go.id/. Program komputer ini menggunakan variabel kepadatan, biomassa, dan persentase cakupan lamun.
Indonesia memiliki luas padang lamun 293 ribu hektar. Jumlah luasan tersebut adalah yang tertinggi di negara-negara Asia Tenggara. Informasi luasan padang lamun dapat memberikan indikasi kondisi dan potensi secara menyeluruh. Jika luasan terjadi penurunan, ini menunjukkan adanya tekanan atau ancaman pada ekosistem tersebut.
Peneliti mangrove dari P2O LIPI, Aan J. Wahyudi mengatakan, ekosistem pesisir atau vegetasi laut seperti mangrove, rawa air asin, lamun, dan makroalga memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida atmoster melalui proses fotosintesis.
Menurut Aaan, karbon dioksida atmoster yang mengalir dalam siklus yang melewati vegetasi laut disebut dengan istlah karbon biru atau blue carbon.
“Karbon biru juga mengacu pada akumulasi dan penyimpanan karbon organik dalam endapan,” kata Aan, seperti dikutip dari Lipi.go.id, Rabu (22/4).
Komentar tentang post