Sebelumnya, Indonesia telah menjadi tuan rumah penyelenggaraan the 1st Meeting of IORA Cluster Group on Fisheries Management (CGFM) yang juga dilaksanakan secara daring pada 23 Juni 2020.
Kelompok kerja ini diketuai oleh Indonesia dan akan bertugas untuk mendiskusikan, menyusun, dan memastikan implementasi program konret IORA terkait isu perikanan secara menyeluruh di Samudra Hindia. Segenap anggota IORA menyampaikan apresiasi dan siap mendukung kepemimpinan Indonesia dalam memajukan sektor ini di kawasan.
Sejak Jakarta Concord dan IORA Action Plan 2017-2021 disepakati, isu memajukan kerja sama perikanan dan kelautan menjadi prioritas dan kepentingan Indonesia di kawasan Samudera Hindia.
Desra mengatakan, Indonesia terus mendorong peran sentral IORA di kawasan dalam visi Indo-Pasifik sebagai “new sustainable economic growth” yang netral dan dapat memberikan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dalam waktu dekat Indonesia juga akan menandatangani MoU terkait Pemajuan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan MoU Search and Rescue di kawasan Samudera Hindia.
IORA merupakan satu-satunya organisasi intra-kawasan di Samudra Hindia yang berdiri pada tahun 1997 di Mauritius, yang beranggotakan: Australia, Afrika Selatan, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Sri Lanka, Somalia, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Yaman, serta 10 negara Mitra Wicara, yaitu: Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Mesir, Prancis, Tiongkok, dan Turki.
Komentar tentang post