redaksi@darilaut.id
Rabu, 10 Agustus 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Sampah & Polusi » Sampah Plastik 9 Negara Ditemukan di Pulau Nasi, Aceh Besar

Sampah Plastik 9 Negara Ditemukan di Pulau Nasi, Aceh Besar

redaksi redaksi
8 Desember 2018
Kategori : Sampah & Polusi
Botol plastik

Sampah berupa botol plastik di Pulau Nasi, Aceh besar. FOTO: AJNN.NET

Aceh – Sembilan negara memasok sampah berupa botol plastik di Pulau Nasi, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Hasil riset yang dilakukan komunitas Sahabat Laut (SaLut) Aceh Desember 2017, ditemukan merk botol plastik dari berbagai negara. Seperti Maladewa, Malaysia dan China. Kemudian Thailand, Singapura, Sri Lanka, India, Bangladesh dan Myanmar.

SaLut Aceh menemukan botol plastik ini mendominasi sampah di pantai Dedap, Pulau Nasi.

SaLut merupakan kumpulan para aktivis lingkungan, dengan anggota berasal pemerhati lingkungan, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat yang peduli dan tergerak terhadap isu-isu lingkungan.

Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan Salut adalah Peugleh Pasie, suatu istilah Bahasa Aceh yang berarti “Bersih Pantai”.

“Pulau Nasi salah satu pulau terpencil yang ada di wilayah Aceh besar, di sini banyak kiriman sampah dari luar negeri,” kata anggota Komunitas Sahabat Laut dan akademisi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar, Rika Astuti, Sabtu (8/12).

Riset yang sudah dilakukan SaLut pada 2016 dan 2017 di Pulau Nasi, setiap sampel dikelompokkan ke dalam botol plastik, botol bukan plastik dan sampah bukan plastik.

Hasil penelitian Desember 2017 menunjukkan bahwa sampah yang ditemukan didominasi botol plastik (50,7 persen). Adapun persentase botol bukan plastik 41,5 persen dan sampah bukan plastik 7,7 persen.

Berdasarkan identifikasi merk dagang menunjukkan bahwa merk dari Indonesia memiliki persentase terbesar, yakni 53,7 persen.

Kemudian sampah dengan merk luar negeri sebanyak 17 persen. Hasil identifikasi sampah ini berasal dari negara-negara tetangga seperti Maladewa 30,9 persen, Malaysia 23,5 persen dan China 15,5 persen. Sampah dari negara lainnya seperti Thailand, Singapura, Sri Lanka, India, Bangladesh dan Myanmar.*

Tags: sampah plastik
Bagikan14Tweet5KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ilustrasi mikroplastik. FOTO: NOIR PRIMADONA PURBA
Berita

Mikroplastik di Teluk Jakarta Meningkat, Terindikasi Komposisi Kimia Seperti Masker Medis

5 Agustus 2022
Sampah plastik di laut. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Penanganan Polusi Plastik Tidak Berkelanjutan

17 Juli 2022
Sampah botol plastik
Berita

Deklarasi Untuk Menyelamatkan Lautan Kita

8 Juli 2022
Next Post
Sampah plastik

Riset Sampah Plastik di Pulau Nasi, Aceh Besar

Fotografi bawah laut

Ingin Memotret Bawah Laut? Ini Persiapannya

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Rabu, Agustus 10, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Tugas Penting Menyelamatkan Ekosistem Lamun Dunia

Paus Sperma 16,5 Meter Terdampar di Banyuwangi

Pekan Ini Supermoon Terakhir Tahun 2022

Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia: Melindungi Alam Dengan Pengetahuan Asli

Pelaksana Uji Kompetensi Wartawan Harus Penuhi Ketentuan Dewan Pers

230 Tukik Lekang Dilepas di Pantai Polewali Mandar

REKOMENDASI

Pelibatan Masyarakat dan Swasta Atasi Sampah Plastik Harus Lebih Intensif

Ujicoba Kapal Pelat Datar UI, Ramah Lingkungan

Nelayan Penangkap Rajungan

Data Terbaru WHO, Miliaran Orang Menghirup Udara Tidak Sehat

Susi Pudjiastuti: Tidak Dijaga, Kita Akan Kehabisan Ikan

Bantuan Permodalan untuk Nelayan Semarang

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    662 bagikan
    Bagikan 274 Tweet 162
  • Kegiatan Reklamasi Masih Menimbulkan Pro dan Kontra

    30 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 7
  • Ini Daftar 34 Trayek Tol Laut Tahun 2022

    21 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 5
  • LIPI Bahas Ilmu Kelautan dan Kebumian

    10 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 2
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    121 bagikan
    Bagikan 49 Tweet 30
  • Seperti Buatan Manusia, Ini Lubang Misterius di Dasar Laut Kedalaman 2.540 meter

    10 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 1
  • Bencana Kekeringan Melanda Lanny Jaya

    17 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 1
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk