Darilaut – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, mengatakan, negara-negara ASEAN memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia, dan paling rentan terhadap bencana.
Mengenai krisis iklim, Sekjen PBB menyesalkan “serangan terhadap planet bumi” yang dilakukan oleh manusia.
Masih ada waktu untuk membatasi dampak terburuk perubahan iklim dan memenuhi tujuan Perjanjian Paris tahun 2015 yang membatasi pemanasan global, kata Guterres.
Menurut Sekjen PBB , ASEAN “diposisikan secara unik” untuk menjadi pemimpin dalam transisi energi global, berkelanjutan, adil, inklusif dan merata.
Namun diperlukan ambisi serta dukungan yang lebih besar. Sekjen PBB mengulangi seruannya agar negara-negara berkembang menghormati komitmen mereka terhadap negara-negara berkembang.
Sekjen PBB juga menyerukan tindakan yang lebih besar di Asia Tenggara untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk stimulus SDG sebesar $500 miliar per tahun.
“Saya mengandalkan negara-negara anggota ASEAN untuk membantu meningkatkan ambisi global di bulan-bulan penting mendatang,” kata Sekjen PBB mengutip siaran pers PBB.
“Dan Anda selalu dapat mengandalkan dukungan sepenuh hati saya untuk membentuk masa depan yang damai dan sejahtera bagi masyarakat Asia Tenggara dan dunia.”
Komentar tentang post