Bagi yang ingin snorkeling maupun skuba, fasilitas peralatan ini sudah tersedia di Olele. Dengan catatan, bagi yang ingin snorkeling tidak disediakan kaki katak atau fins.
Salah satu upaya warga Desa Olele menjaga terumbu karang dengan tidak menyediakan fins. Karena yang baru belajar snorkeling bisa saja menginjak terumbu karang.
Fins juga ada yang rusak karena yang menggunakan belum mahir menyelam di permukaan.
Untuk paket snorkeling, paket dengan perahu katamaran dan kamera bawah air biayanya Rp 600 ribu sekali jalan.
Katamaran adalah kapal yang mempunyai dua badan kembar yang sejajar yang terapung di permukaan air dilengkapi dengan kaca untuk melihat terumbu karang dan ikan.
”Maksimal pengunjung di katamaran delapan orang,” ujar Yayan.
Sementara untuk yang menggunakan skuba, sekali penyelaman biayanya Rp 500 ribu.
Untuk yang menyelam di Olele sebaiknya sudah memiliki sertifikat atau lisensi. Sementara bagi yang ingin belajar menyelam harus dipandu oleh instruktur atau pelatih.
Dengan demikian, pengunjung yang datang ke Olele dapat memilih fasilitas peralatan yang dibutuhkan untuk hanya sekadar snorkeling dan diving.
Peralatan pendukung fasilitas menyelam di Olele ini sepenuhnya dikelola langsung oleh masyarakat setempat. Sementara peralatan snorkeling dan free diving kebanyakan dibawa sendiri atau milik pribadi.