BAGI pengunjung di saat libur Tahun Baru 2020, selalu memperhatikan tanda yang diumumkan di Papan Pengumuman atau peringatan. Seperti di pantai selatan Bali, terdapat tanda peringatan “Strong Current”.
Menurut Kepala Laboratorium Data Laut & Pesisir Pusat Riset Kelautan Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Dr Ing Widodo S Pranowo, terkait strong current, bila musim saat ini yakni Musim Angin Barat, maka tanda peringatan tersebut lebih pada intensitas kekuatan atau “force” gaya dorong arus.
Namun, menurut Widodo, bila gelombangnya tegak lurus mengarah ke pantai dan geomorfologi sebelum tiba di pantai ada gundukan, maka probabilitasnya juga bisa bisa menyebabkan kejadian Rip Current.
Rip Current ini adalah arus yang bergerak dari pantai menuju ke laut. Kondisi arus bervariasi. Ada yang tidak berbahaya sampai yang dapat menyeret orang ke tengah laut.
Arus ini sering menyeret pengunjung wisata pantai ketika sedang bermain-main atau mandi. Arus tersebut terbentuk akibat adanya bentuk geomorfologi dasar laut yang dekat pantai.
Arus yang meninggalkan pantai, kecepatanya bisa sampai 20 meter per detik. Sehingga sangat kuat untuk menyeret wisatawan.
“Khususnya di sepanjang pantai barat Sumatra, selatan Jawa, mungkin juga Bali, bila Musim Angin Barat, ada fenomena arus susur pantai yang arahnya dari barat menuju ke timur dengan kekuatan kuat yang sering disebut sebagai Wyrtki Jet,” kata Widodo, Selasa (31/12).
Komentar tentang post