“Koalisi perlu mendesak tanggung jawab platform misalnya agar setiap grup percakapan WA baru bisa dibentuk jika ada moderatornya. Perlu menyusun panduan percakapan.”
Koordinator Koalisi Cekfakta Adi Marsiela, mengharapkan AMSI sebagai organisasi perusahaan pers dapat mendorong lebih banyak media anggotanya masuk dalam Koalisi Cekfakta agar amplifikasi kerja tim pemerika fakta lebih luas diakses publik.
Kalau anggota AMSI ada 456 media, misal ada sepuluh persennya saja itu sudah bagus. Mungkin tidak semua harus produksi debunking atau prebunking karena kemampuan dan jumlah tim tak sama, kata Adi.
“Keterlibatannya bisa juga dengan memublikasikan konten yang ada dalam cekfakta.com,” ujar Adi.
Menurut Adi, setidaknya terdapat 20 kegiatan besar yang telah disusun koalisi AMSI, AJI, dan Mafindo menjelang Pemilu 2024.

Kegiatannya termasuk menyusun strategi meningkatkan kualitas dan sinkronisasi pemeriksa fakta, melengkapi database cekfakta, pembuatan konten cekfakta dengan target 2400 konten, hingga akan diadakan FGD actor mapping untuk meluaskan konten cek fakta, katanya.
Diskusi bulanan hasil pemetaan data/informasi hoaks yang baru dimulai 25 Agustus ini adalah salah satu strategi kampanye dan monitoring data hoaks secara berkala.
Data ini akan menjadi dasar mengembangkan strategi kampanye baik online maupun offline, serta meningkatkan kualitas konten cekfakta (debunking dan prebunking).
Komentar tentang post