Darilaut – Cumi-cumi mengadung gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Kandungan protein pada cumi-cumi berkisar antara 15-20 persen.
Selain mengandung protein yang tinggi, cumi-cumi juga mengandung asam amino penting dan mineral seperti natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium.
Menurut Diah Anggraini Wulandari dari Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), cumi-cumi memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Antara lain mengadung protein, asam amino esensial dan non-esensial, serta vitamin.
Dalam jurnal Oseana (2018) Diah menulis tentang “Peranan Cumi-Cumi Bagi Kesehatan.”
Nilai konsumsi cumi-cumi semakin meningkat. Namun beberapa kalangan masyarakat masih saja ada yang enggan untuk memakan cumi-cumi.
Cumi-cumi sebagai sumber vitamin seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (ribofavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K).
Cumi-cumi juga merupakan sumber protein hewani yang berasal dari laut. Protein cumi-cumi berkisar antara 18–23 persen, dengan kadar protein tertinggi terdapat pada cumi-cumi jenis Ommastrephes bartrami.
Kandungan lemak cumi-cumi berkisar antara 1–3 persen, sedangkan kadar abunya adalah berkisar antara 1-2 persen.
Adapula penelitian lain yang membandingkan komposisi kimia cumi-cumi dengan udang vannamei. Hasil penelitian ini menunjukkan kadar protein cumi-cumi yaitu 14,65 persen dan udang vannamei
17,43 persen.
Komposisi kadar lemak cumi-cumi 0,24 persen dan udang vannamei yaitu 0,15 persen.
Penelitian lain menunjukkan kisaran kandungan gizi cumi-cumi meliputi kadar air (78,1–82,2 persen), abu (1,2– 1,7 persen), protein (14 – 16 persen), dan lemak (1–2 persen).
Cumi-cumi mengandung mineral penting, seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfor, seng, dan iodum yang bermanfaat bagi tubuh.
Fosfor dan kalsium berguna untuk pertumbuhan kerangka tulang, sehingga sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak dan untuk mencegah osteoporosis di masa tua.
Komposisi kalsium pada udang vannamei yaitu 354,28 mg/100g. Rendahnya kandungan kalsium pada cumi-cumi karena tidak memiliki cangkang luar sebagai sumber kalsium, sedangkan sumber kalsium pada udang vannamei berasal dari karapasnya.
Selain memiliki beberapa jenis mineral mikro dan makro, cumi-cumi juga memiliki 18 jenis asam amino penting yang bermanfaat bagi tubuh.
Meski mengandung gizi yang cukup lengkap, sebaiknya tidak memakan cumi-cumi secara berlebihan.
Konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek kurang baik bagi tubuh. Hal ini disebabkan cumi-cumi mengandung kolesterol yang cukup tinggi.
Sumber:
Diah Anggraini Wulandari, Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dengan judul “Peranan Cumi-Cumi Bagi Kesehatan.” Jurnal Oseana, Volume XLIII, Nomor 3 Tahun 2018: 52 – 60.
Komentar tentang post