WISATA hiu paus telah dikembangkan di sejumlah negara. Ikan terbesar ini banyak menarik perhatian wisatawan.
Seperti di perairan Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Puluhan ribu orang telah menyaksikan hiu paus ini. Baik itu pengunjung lokal, wisatawan dalam negeri dan mancanegara.
Lokasi wisata hiu paus di Botubarani telah berkembang sejak Februari 2016 lalu. Meski di Botubarani tidak setiap saat bisa disaksikan pengunjung, wisata hiu paus telah memberikan manfaat bagi penduduk lokal, khususnya nelayan setempat.
Tahun 2018 ini, kemunculan hiu paus di Botubarani sejak Mei hingga September. Wisatawan dari 28 negara datang untuk menyaksikan hiu paus di Botubarani.
Di Donsol, Filipina, wisata berbasis hiu paus juga telah banyak dikembangkan dan memberikan manfaat langsung kepada perekonomian masyarakat lokal. Nelayan Donsol yang dulunya menangkap hiu untuk diambil siripnya, sekarang menjaga hiu paus untuk pariwisata.
Di Maldives, wisatawan rela mengeluarkan 10 juta US Dollar atau sekitar Rp 100 miliar (Januari, 2018) untuk dapat berenang dengan hiu paus. Negara lain seperti di Belize, Seychelles dan Australia juga mengembangkan dan menjaga industri wisata hiu paus tersebut. Di lokasi ini, wisatawan dapat menyaksikan hiu paus selama 6 sampai 12 minggu.
Komentar tentang post