Apa yang dipertontonkan penyelam yang memegang bagian tubuh dan menunggangi hiu paus menunjukkan minimnya pemahaman mengenai lingkungan dan spesies di laut.
Seperti kasus penyelam menunggangi hiu paus (whale shark) yang viral di media sosial. Vokalis Kaka Slank melalui akun twitter @fishGOD mengirim video berdurasi 22 detik itu.
Dalam video itu, terdapat enam penyelam. Seorang penyelam menunggangi di atas kepala hiu paus, satu orang memegang di bagian sirip dan satu lagi di bagian ekor.
Pendidikan menyelam bukan hanya sekadar mengetahui cara atau pun teknis bernapas melalui mulut dengan bantuan peralatan, seperti tabung. Banyak hal tentang laut yang harus dipahami sebelum seseorang terjun ke bawah laut.
Seseorang bisa menyelam, karena dapat menguasai keterampilan teknis dibawah laut. Tata cara dan prosedur ini diperoleh selama mengikuti pendidikan atau kursus menyelam.
Namun, karena mudahnya mendapatkan sertifikat menyelam, pemahaman tentang lingkungan laut terabaikan. Akibatnya, terjadi kasus penyelam menunggangi hiu paus.
Orang dengan cepat mendapatkan sertifikat menyelam, tanpa mengetahui dan diberikan pemahaman apa saja yang diperkenankan dan tidak selama di bawah laut.
Selama ini, orang melakukan kegiatan penyelaman karena ingin rekreasi, olah raga, penelitian, mengerjakan sesuatu di bawah laut dan lainnya.
Kegiatan rekreasi dan olah raga ini yang paling minim pembekalan, merusak lingkungan laut dan mengganggu biota laut yang dilindungi.
Apabila yang bersangkutan, bersama penyelam yang lain memperoleh pendidikan menyelam yang benar, tidak akan ada kejadian seperti itu.
Kasus penyelam menunggangi hiu paus ini harus diproses di pengadilan. Mulai dari kepolisian, kejaksaan, hingga majelis hakim yang memberikan putusan. Tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Dalam kasus ini, majelis hakim pun harus membuat terobosan. Sebagai misal, mencabut hak menyelam yang bersangkutan untuk jangka waktu tertentu.
Selama itu pula, yang bersangkutan bila masih ingin menyelam, perlu mendapatkan pendidikan biologi dan konservasi laut. Pendidikan ini bisa diberikan melalui lembaga pendidikan, seperti perguruan tinggi atau organisasi profesi yang terkait.
Sudah saatnya penyelam perlu dibekali dengan pendidikan konservasi. Terutama, mengenai biota laut yang dilindungi.
Komentar tentang post