Bali – Sebanyak 21 orang peserta dari 11 negara mengikuti pelatihan Indeks Kesehatan Terumbu Karang (Coral Reefs Health Index). Pelatihan yang berlangsung di Bali pada minggu ketiga Oktober itu, berakhir pada awal November.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Regional Tratining and Research Center for Marine Biodiversity and Ecosystem Health (Pusat Pelatihan dan Penelitian Regional untuk Keanekaragaman Hayati dan Kesehatan Ekosistem Laut), disingkat RTRC MarBEST.
11 negara yang ikut kegiatan ini masing-masing Indonesia, Bangladesh, China, Malaysia, Myanmar, dan Filipina. Selain itu, Papua New Guinea, Sri Lanka, Singapora, Solomon dan Italia. Untuk mengikuti kegiatan ini melalui proses seleksi.
Sebanyak 93 orang mendaftar dari berbagai negara. Yang lolos mengikuti pelatihan hanya 21 orang. Peserta yang terpilih karena memiliki tingkatan keahlian menyelam dan pengetahuan dasar mengenai terumbu karang.
Nara sumber dalam pelatihan ini adalah sejumlah ahli terumbu karang dunia. Masing-masing Prof Suharsono dari Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI (Indonesia), Prof Ove Hoegh Guldberg dari University of Queensland (Australia), Prof Peter Mumby dari University of Queensland (Australia). Selanjutnya, Prof Kazuo Nadaoka dari Tokyo Institute of Technology (Jepang), Dr Thamasek Yeemin dari Rhamkhamhaeng University (Thailand), Dr Giyanto dari Pusat Penelitian Oseanografy-LIPI (Indonesia) dan Dr Domminic Bryant dari Global Change Institute-University of Queensland (Australia).
Para ahli memberikan materi mulai, antara lain pengenalan terumbu karang di Pasifik barat, taksonomi terumbu karang, terumbu karang dan perubahan iklim. Kemudian, teknik monitoring terumbu karang dan penyususnan Indeks Kesehatan Terumbu Karang.
RTRC MarBEST secara resmi disetujui pada pertemuan Kelompok Penasihat WESTPAC, di Yogyakarta-Indonesia pada 13-15 Januari 2016. RTRC MarBEST kemudian diresmikan pada 17 Oktober 2016 di P2O LIPI Jakarta.
Tujuan berdirinya RTRC MarBEST, untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan para ilmuwan secara regional melalui kegiatan pelatihan di bidang taksonomi klasik dan taksonomi molekuler. Untuk membangun dan mengembangkan platform umum dalam metodologi dan pemantauan kesehatan ekosistem laut, terutama ekosistem pesisir seperti terumbu karang, lamun dan mangrove.
Pelatihan ini kolaborasi antara Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dan UNESCO-Intergovernmental Oceanographic Commission untuk Pasifik Barat (IOC WESTPAC). Terdapat pembicara tamu dari IOC. Seperti Program specialist Officer of IOC WESTPAC Dr Wenxi Zhu, Executive Secretary of the IOC-UNESCO Prof Dr Vladimir Ryabinin dan kepala seksi Ocean Science IOC Dr Salvatore Arico.*
Komentar tentang post