Banuwangi – Mahasiswa dan alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan perahu kano LCGS (Low Cost Green Ship) ramah lingkungan dan ekonomis. Perahu kano ini dengan memanfaatkan serat tebu sebagai pengganti fiber glass.
Kano adalah perahu panjang serta sempit. Ujung haluan dan buritannya tajam, agar memudahkan mengubah haluan. Dulu kano dibuat dari batang pohon yang dilubangi seperti lesung.
Tim yang membuat kano dengan memanfaatkan serat tebu ini, masing-masing, Taufikur Rahmadani, Hafez Haris Arya S, dan Ramdan Anggoro.
Taufikur mengatakan, industri pembuatan perahu umumnya menggunakan bahan dasar fiber glass. Maraknya penggunaan bahan fiber glass ini, dapat memicu terjadinya pencemaran lingkungan.
Sekarang ini, perahu dari bahan fiber glass, sudah ramai diproduksi dalam industri pembuatan perahu di Indonesia. Panjangnya berkisar antara 2 sampai 25 meter.
Untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan bahan fiber glass ini diganti dengan limbah serat tebu. Menurut Taufikur, ide diperoleh ketika melihat banyak limbah serat tebu yang dibuang secara cuma-cuma oleh pedagang es tebu.
Melalui riset dan beberapa kali pengujian, kata Taufikur, didapatkan hasil bahwa serat tebu memiliki kekuatan yang setara dengan serat fiber glass.
Penggantian serat fiber glass dengan serat tebu sangat efektif meminimalisir pencemaran lingkungan. Selain itu, penggunaan serat tebu dapat mengurangi limbah tebu yang kurang dimanfaatkan.
Peluncuran perahu kano LCGS ini berlangsung pada Rabu 18 Juli, di Pulau Merah, Banyuwangi, Jawa Timur. Acara ini dihadiri Septi Wahyu dari UPT Inkubator Industri ITS, Tangguh selaku pengelola wisata Pulau Merah, para wisatawan dan penduduk sekitar pesisir Pulau Merah.
Launching kapal kano ini, menurut Taufikur, dimaksudkan untuk lebih mengenalkan investasi produk dari salah satu startup binaan UPT Inkubator Industri ITS terhadap daerah wisata.
Dalam kesempatan tersebut, Tangguh mengatakan, dengan acara launching diharapkan bermanfaat untuk membantu pengembangan wahana wisata dan dapat menarik pengunjung lebih banyak ke Pulau Merah.
Sumber : its.ac.id
Komentar tentang post