redaksi@darilaut.id
Minggu, 5 Februari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Laporan Khusus » Jejak Histori Tsunami Palu dan Donggala

Jejak Histori Tsunami Palu dan Donggala

redaksi redaksi
14 Desember 2018
Kategori : Laporan Khusus
Tsunami Palu

FOTO: VERRIANTO MADJOWA

TSUNAMI di Kota Palu dan Kabupaten Donggala pada akhir September 2018 bukan baru pertama kali terjadi. Jejak histori gempa disusul tsunami, sebelumnya beberapa kali terjadi dan menimbulkan kerusakan parah, serta korban jiwa.

Sejarah tsunami ini tercatat pada katalog NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dan Newman (1939) sebagaimana dikutip Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG, 2018). Selain itu, tercatat dalam Laporan Geologi Risna Widyaningrum (2012) dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral.

Pada 14 Mei 1921, tsunami terjadi pukul 11.17 UTC dengan magnitudo 6,3. Sumber tsunami di Sulawesi Tengah pada koordinat 0,7 LU, 117,9 BT, ketinggian tsunami 1 meter. Kerusakan parah akibat gempa dan tsunami di Sangkulirang.

Ketinggian tsunami cukup dahsyat 15 meter terjadi di Palu, tanggal 1 Desember 1927 jam 04.37 UTC. Kekuatan gempa 6,2, koordinat 119,7 BT, 0,7 LS. Korban meninggal dunia di Palu sebanyak 50 orang. Gempa Watusampu ini menimbulkan tsunami di pantai bagian selatan dan timur Teluk Palu.

Setelah itu, sebelas tahun sesudahnya, kembali terjadi Gempa Donggala magnitudo 7,6 pada 20 Mei 1938. Episenter gempa ini pada koordinat 120,3 BT, 1,6 LS. Gempa ini menimbulkan tsunami di Selat Makasar dan menghantam wilayah pantai di sekeliling Teluk Palu. Ketinggian tsunami 3 sampai 4 meter, menewaskan 15 orang.

Pada 14 Agustus 1968 jam 22.14 UTC terjadi gempa 6,0 di Sulawesi Tengah dekat Labean, Donggala pada koordinat 119,8 BT, 0,7 LU. Menimbulkan tsunami ketinggian 8 sampai 10 meter dan inundasi terjauh 300 meter dari bibir pantai ke daratan. Korban akibat tsunami Labean 1968 sebanyak 200 orang meninggal dunia.

(Laporan Risna Widyaningrum: Gempa Tambu 15 Agustus 1968, menimbulkan tsunami dengan tinggi gelombang mencapai 10 meter, menghantam wilayah pantai di sekeliling Teluk Tambu).

Gempa magnitudo 7,8 terjadi di Sulawesi Tengah pada koordinat 119,931 BT, 0,729 LU, pada 1 Januari 1996 jam 08.05 UTC. Gempa disusul tsunami dengan ketinggian 1 sampai 5 meter. Gempa dan tsunami terjadi di pantai Tonggolobibi.

Jumat 28 September 2018,  jam 18.02 Wita, gempa sangat kuat terjadi di Sulawesi Tengah. Magnitudo 7,4 dengan episentrum berada pada koordinat 0.18 Lintang Selatan, 119.85 Bujur Timur. Pusat gempa berjarak 26 kilometer Utara Donggala di kedalaman 10 km. Getaran terasa di Donggala, Palu, Gorontalo, Poso, Majene, Soroako, Kendari, Kolaka, Konawe Utara, Bone, Sengkang, Makassar, Gowa, dan Toraja bahkan Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Korban meninggal dunia di Sulawesi Tengah 2000 orang lebih. Dampak ekonomi kerugian dan kerusakan akibat bencana gempa, tsunami dan likuefaksi ini sebesar Rp 18,48 triliun. Sebanyak 206.524 orang mengungsi.*

Tags: BMKGDonggalaPaluTsunami Palu
Bagikan9Tweet5KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Pendataan dan pengukuran gurita hasil tangkapan nelayan Banggai Laut, Minggu (23/1/2022). FOTO: YAYASAN KALI
Berita

Agar Gurita Tak Menghilang di Banggai Laut

24 Januari 2022
Gurita selimut (Blanket octopus) yang memiliki 8 lengan (4 lengan pendek, 4 panjang) dan jubah semi transparan yang sebagian sudah rusak. Blanket octopus pertama kali ditemukan di perairan Lemito, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Teluk Tomini, Rabu 18 Agustus 2021. FOTO: UMAR PASANDRE/DARILAUT.ID
Berita

Gurita Selimut Betina Ditemukan di Perairan Pohuwato, Gorontalo

8 September 2021
Loyan Arsad, nelayan penangkap ikan tuna sirip kuning di Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. FOTO: DOK. DARILAUT.ID
Berita

Riwayat Nelayan Penangkap Ikan Tuna yang Beralih Dari BBM ke Gas

6 Agustus 2021
Next Post
Tsunami Teluk Palu

Jejak Asli Tsunami Teluk Palu 2018

Ekspedisi pinisi

Foto: Suasana Peluncuran Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa di Pantai Losari Makassar

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Kapal Pengangkut Mobil Terbakar di Samudra Atlantik

Teknologi Informasi dalam Akuakultur Efisienkan Rantai Distribusi

Lion Fish Bermain Dekat Kemasan Plastik Kopi Instan

Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Maritim Jadi Perhatian Utama

Bayi Dugong Terdampar di Polewali Mandar

Wisata Ubur-Ubur di Togean dan Kakaban

TERBARU

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

Bibit Siklon Tropis 95S dan 97S Mampu Tingkatkan Potensi Pertumbuhan Awan Hujan

Bibit Siklon Tropis 97S Berkembang di Selatan Bali, 95S di Selatan Jawa

Mata Ikan Tuna Mengandung Omega-3

TERPOPULER

  • Komet C/2022 E3 (ZTF) pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona, Amerika Serikat. Komet ini akan melintas dekat Bumi, termasuk Indonesia, awal Februari 2023. FOTO: CHRIS SCHUR

    Komet Hijau Menghampiri Bumi

    39 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 10
  • Penduduk Miskin Gorontalo Bertambah

    9 bagikan
    Bagikan 4 Tweet 2
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    34 bagikan
    Bagikan 14 Tweet 8
  • Langka, Gerhana Matahari Hybrid Akan Terjadi di Indonesia

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    28 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    234 bagikan
    Bagikan 99 Tweet 56
  • Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    29 bagikan
    Bagikan 12 Tweet 7
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk