TSUNAMI di Kota Palu dan Kabupaten Donggala pada akhir September 2018 bukan baru pertama kali terjadi. Jejak histori gempa disusul tsunami, sebelumnya beberapa kali terjadi dan menimbulkan kerusakan parah, serta korban jiwa.
Sejarah tsunami ini tercatat pada katalog NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dan Newman (1939) sebagaimana dikutip Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG, 2018). Selain itu, tercatat dalam Laporan Geologi Risna Widyaningrum (2012) dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral.
Pada 14 Mei 1921, tsunami terjadi pukul 11.17 UTC dengan magnitudo 6,3. Sumber tsunami di Sulawesi Tengah pada koordinat 0,7 LU, 117,9 BT, ketinggian tsunami 1 meter. Kerusakan parah akibat gempa dan tsunami di Sangkulirang.
Ketinggian tsunami cukup dahsyat 15 meter terjadi di Palu, tanggal 1 Desember 1927 jam 04.37 UTC. Kekuatan gempa 6,2, koordinat 119,7 BT, 0,7 LS. Korban meninggal dunia di Palu sebanyak 50 orang. Gempa Watusampu ini menimbulkan tsunami di pantai bagian selatan dan timur Teluk Palu.
Setelah itu, sebelas tahun sesudahnya, kembali terjadi Gempa Donggala magnitudo 7,6 pada 20 Mei 1938. Episenter gempa ini pada koordinat 120,3 BT, 1,6 LS. Gempa ini menimbulkan tsunami di Selat Makasar dan menghantam wilayah pantai di sekeliling Teluk Palu. Ketinggian tsunami 3 sampai 4 meter, menewaskan 15 orang.
Komentar tentang post