Darilaut – Guru Besar Statistika Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Ismail Djakaria, mengatakan, statistika bukan sekadar menghitung, melainkan bagaimana memahami dunia melalui data.
Dengan statistika, “kita memiliki alat untuk memproyeksikan tren, memahami pola, dan mengambil keputusan berbasis data,” kata Prof. Ismail saat pengukuhan dan orasi ilmiah dalam sidang senat terbuka yang digelar di gedung auditorium UNG, pada Selasa (24/6).
Menurut Prof. Ismail, masa depan tidak hanya tentang menebak, tetapi tentang meramalkan secara ilmiah dan tepat.
”Mari kita jadikan statistika sebagai jantung dari peradaban berbasis data,” ujar Prof. Ismail, Guru Besar Statistika/Matematika bidang Kepakaran Analisis Runtun Waktu. Suatu peradaban yang tidak hanya mencatat masa lalu, tetapi mampu membaca masa kini dan mengantisipasi masa depan dengan kecermatan ilmiah.
Analisis runtun waktu, menurut Prof. Ismail, bukan sekadar teknik statistik, melainkan telah berevolusi menjadi fondasi bagi berbagai pengambilan keputusan strategis lintas sektor.
Keunggulannya dalam menangkap dinamika temporal dan memproyeksikan kondisi masa depan menjadikannya alat vital dalam menjawab tantangan global abad ke-21, baik di bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan, maupun tata kelola pemerintahan, kata Prof. Ismail.