Sharjah – Hasil penelitian terhadap penyu hijau yang mati terdampar di Teluk Oman, kebanyakan karena mengonsumsi sampah plastik. Sampah plastik menjadi ancaman nyata bagi penyu hijau (green turtle, Chelonia mydas) di pantai Timur Uni Emirat Arab (UEA).
Seperti diberitakan Gulfnews.com (1/9), penyu yang mati ini 86 persen telah menelan sampah plastik. Selain itu, terdapat tali, kain, cotton buds, tas anyaman, plastik biasa, tali pancing, kait, jaring dan perangkap.
Penelitian ini dilakukan Environment and Protected Areas Authority’s (EPAA), Sharjah. Sebanyak 14 penyu hijau yang mati terdampar di Teluk Oman ini kebanyakan mengonsumsi serpihan berwarna putih atau transparan. Penyu mungkin mengira plastik putih atau transparan itu jenis ubur-ubur.
EPAA mempelajari dan mengklasifikasikan sampah yang dicerna penyu hijau di Pantai Timur. Dengan temuan ini menunjukkan bahwa sampah plastik adalah ancaman serius bagi penyu di wilayah itu.
Ketua EPAA Hana Saif Al Suwaidi mengatakan, studi ini satu-satunya di wilayah tersebut yang fokus pada sampah laut. Studi ini sangat penting karena penyu hijau terancam punah. EPAA akan mengintensifkan upaya penelitiannya untuk mengidentifikasi dan mengelola zat yang mengganggu ekosistem kita. Penelitian hanyalah salah satu dari banyak cara EPAA mempromosikan perlindungan lingkungan dan meningkatkan kesadaran.
Komentar tentang post