PEMODELAN pertumbuhan makrozoobentos dilakukan dengan tujuan sebagai model yang memprediksi pengaruh lingkungan terhadap dinamika populasi makrozoobentos.
Menurut Prof Barti Setiani Muntalif PhD, dengan analisis statistik regresi polynomial, pertumbuhan populasi makrozoobentos dalam per m3 per satuan waktu dipengaruhi oleh laju pertumbuhan makrozoobentos, jumlah populasi makrozoobentos per m3, faktor lingkungan, serta kapasitas daya dukung populasi makrozoobentos.
“Pemodelan ini telah diuji coba di hulu Sungai Citarum dan diperoleh bahwa pertumbuhan populasi makrozoobentos dipengaruhi oleh kelimpahan bioindikator, laju pertumbuhan intrinsik bioindikator, faktor lingkungan, dan daya dukung lingkungan,” ujar Prof Barti, dalam orasi ilmiah Forum Guru Besar ITB dengan judul “Pengembangan Bioindikator Sebagai Upaya Pengelolaan Kualitas Air Sungai”, seperti dikutip Itb.ac.id.
Penggunaan makrozoobentos sebagai bioindikator dapat menggambarkan dampak dari senyawa berbahaya.
Faktanya, di Afrika Selatan, program biomonitoring dengan menggunakan bioindikator telah menjadi pendekatan yang cepat, integratif dan cost-effective.
“Penggunaan bioindikator juga dinilai sangat baik untuk melihat dampak akibat kombinasi seluruh kontaminan dan sumber tekanan lingkungan,” ujarnya.
Komentar tentang post