Einstein pernah berkata: apabila kita tidak dapat menerangkan sesuatu masalah dengan sederhana, maka sesungguhnya kita tidak memahaminya.
Rekayasa Instrumentasi
Salah satu penentu kunci keberhasilan program perubahan iklim baik dalam hal mitigasi dan adaptasi sangat tergantung dari program observasi kondisi cuaca dan iklim baik di darat, udara maupun di laut. Program observasi secara historis dilakukan secara manual dan memakai instrumentasi klasik secara terus menerus.
Guna menunjang keberhasilan dan turut melakukan program perbaikan observasi, diperlukan peningkatan mutu observasi melalui rekayasa instrumentasi observasi yang memadai. Salah satu instrumen observasi penting mengenai cuaca adalah radar cuaca yang hingga kini hampir 100 persen impor.
Pengembangan rekayasa radar cuaca sangat dibutuhkan untuk menambah jaringan observasi yang kemudian dapat dianalisa guna kepentingan pengembangan peringatan dini kondisi ekstrim dan navigasi penerbangan. Pengembangan rekayasa radar cuaca dimulai dengan memakai teknologi X-band continuous wave system.
Sistim radar cuaca ini diupayakan untuk bekerja di bandara perintis dengan tingkat ketepatan tinggi pada jarak hingga 60 kilometer dan memakai sumber daya 30 watt. Dengan sumber daya minimal ini, maka dapat dipasang di daerah terpencil di berbagai bandara perintis di Indonesia.
Komentar tentang post