Darilaut – Seruan untuk melindungi, melestarikan dan memulihkan laut berkembang saat Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP27 ) yang berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir.
Menurut para ahli sangat penting untuk mengurangi pemanasan global lebih lanjut dan membantu masyarakat beradaptasi dengan dampak dari krisis iklim; serta menjaga laut tetap sehat dan produktif.
Meskipun laut dan samudra sering diabaikan dalam negosiasi iklim, penelitian menunjukkan bahwa keduanya adalah solusi iklim yang penting. Hal ini laut dan samudra menyimpan karbon yang mendorong perubahan iklim dan memberikan manfaat berharga untuk adaptasi iklim.
Selain kesehatan laut, stabilitas iklim adalah lahan basah. Definisi Ramsar lahan basah mencakup sungai, danau, lahan gambut, waduk dan bahkan, semua ekosistem air tawar pedalaman serta rawa-rawa asin.
Pencemaran yang terjadi darat terbawa hingga ke laut. Sekitar sepertiga dari semua sungai di Amerika Latin, Afrika, dan Asia, menderita polusi patogen yang parah.
Mengutip Unep.org, Kepala Cabang Kelautan dan Air Tawar Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Leticia Carvalho, mengatakan laut harus memainkan peran penting dalam membantu dunia melawan krisis iklim.
“Tetapi saat ini, banyak lingkungan laut, termasuk ekosistem pesisir, terancam, mengurangi potensi mitigasi dan adaptasinya, serta merusak kemampuannya untuk berfungsi dan memberikan layanan kepada umat manusia,” kata Leticia.
Komentar tentang post