Setelah keluar dari mobil, terjadi lagi gempa. Tak lama, tampak gelombang tinggi bergerak cepat ke arah pantai dan daratan. Tsunami.
Sedianya, kelima jurnalis TV ini akan melakukan liputan gempa yang terjadi pukul 15.00 Wita. Gempa itu berkekuatan magnitude 5,9 skala Richter (SR). Pusat gempa di Sirenja, Kabupaten Donggala.
Hanya berselang tiga jam, setelah gempa M5,9, terjadi gempa yang lebih besar berkekuatan magnitude 7,4 SR, pukul 18.02.44 Wita (17.02.44 WIB).
Pusat gempa dengan jarak 26 kilometer Utara Donggala. Lokasi berada di 0.20 Lintang Selatan dan 119.89 Bujur Timur, pada kedalaman 11 kilometer.
Peringatan tsunami disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lima menit setelah terjadi gempa.
Menurut Hakum, dampak tsunami yang terjadi di pesisir Donggala cuma di Desa Lero, Kecamatan Sindue dan Wani II di Kecamatan Tanantovea. Dua desa ini yang diterjang tsunami.
Di desa lainnya, dampak tsunami tidak signifikan. Kerusakan bangunan dan rumah warga, umumnya karena gempa.
Risman, 42 tahun, warga Desa Wani II mengatakan, gelombang besar yang datang secara tiba-tiba di kawasan Pelabuhan Wani, Donggala, berwarna abu-abu dan hitam.
“Gelombang yang datang gulung-menggulung, berwarna abu-abu dan hitam,” kata Risman.
Seperti di Donggala, secara bersamaan gempa sangat kuat dirasakan di Kota Palu. Supriadi, 52 tahun, berada di Lere, dekat jembatan kuning.
Komentar tentang post