Palu – Tim ekspedisi pinisi bakti nusa peduli kemanusiaan telah mendistribusikan 70 ton bahan makanan, serta sejumlah pakaian di lokasi bencana di Palu-Donggala-Sigi, Sulawesi Tengah. Bantuan yang disalurkan ini sumbangan dari masyarakat Indonesia di dalam dan luar negeri.
Ketua Umum Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) M Zulficar Mochtar mengatakan, kegiatan ini telah berhasil menghimpun bantuan dan mendistribusikan bahan sembako seperti beras, telur, gula dan minyak goreng pada korban gempa dan tsunami. Lokasi distribusi di beberapa titik pengungsian di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.
“Pendistribusian bantuan dilakukan 51 orang relawan selama 3 hari yang mengcover 12 lokasi desa dan camp pengungsian di Palu, Donggala dan Sigi seperti di kecamatan Dolo Selatan, Dolo Barat, Kinovaro dan Marawola,” kata Zulficar, Minggu (14/10).
Menurut Zulficar, selain mendistribusikan bantuan pakaian dan bahan makanan, tim ekspedisi membuat dapur umum dan menyediakan nasi bungkus untuk korban. Dalam 3 hari, dapur umum di kota Palu mendistribusikan nasi bungkus sebanyak 2500 pax di Kelurahan Lasuani, Palu, Pantai Barat Donggala dan Sibalaya, Sigi.
Koordinator Program Ekspedisi Bakti Pinisi, Moh Abdi Suhufan mengatakan, selain pemberian bantuan dan dapur umum, ekspedisi pinisi juga membuat pemutaran film untuk anak-anak korban bencana di kelurahan Lasuani, Kota Palu. “Kami membuat acara layar tancap karena banyak anak kecil di camp pengungsian Lasuani yang perlu diajak bermain dan nonton bareng dengan tema film anak-anak,” kata Abdi.
Untuk menjaga kebutuhan protein pengungsi, ekspedisi pinisi membagikan 500 kilogram ikan bandeng kepada pengungsi. “Warga korban gempa, belum mau makan ikan laut, maka kami membagi ikan bandeng sebanyak 500 kilogram yang kami datangkan langsung dari Makassar,” ujar Abdi.
Salah seorang pengungsi di Kelurahan Lasuani, Kecamatan Mantikolore, Palu, Tati mengatakan, bantuan melalui Ekspedisi Pinisi seperti beras, ikan dan nasi bungkus sangat membantu di lokasi pengungsian. Sebab, saat ini, para pengungsi hanya mendapatkan bantuan bahan makanan dari pemerintah dan relawan.
Direktur Eksekutif Yayasan Makassar Skalia (YMS) Sapril Akhmad menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada masyarakat Indonesia yang telah turun tangan membantu korban bencana di Palu, Donggala dan Sigi.
Tim Ekspedisi mendapat kontak dan dukungan dari diaspora Indonesia di Bremen, Masyarakat Jepang Pecinta Indonesia dan mahasiswa Indonesia di Belanda yang mengirimkan bantuan untuk program ini.
“Kami mengucapkan terima kasih, solidaritas dunia akan bencana ini sangat luar biasa,” kata Sapril.
Kegiatan ekspedisi pinisi kerjasama ISKINDO dan YMS. Ekspedisi dilakukan pada 5 hingga 15 Oktober 2018.*
Komentar tentang post