Palu – KRI Spica-934 menemukan adanya longsoran dasar laut di kedalaman 200 sampai 500 meter di Tanjung Labuan/Wani Teluk Palu.
Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Dr Ir Harjo Susmoro SH mengatakan, hasil ini diperoleh KRI Spica setelah melakukan survei full covered dengan menggunakan Multibeam Echosounder EM-302 yang mampu mengukur kedalaman hingga 6000 M di dalam Teluk Palu.
Menurut Kapushidrosal, KRI Spica juga mengecek kemungkinan adanya spot kedangkalan di mulut teluk dan menambah area pemeruman di luar perairan Teluk Palu. Hal ini bertujuan memperkuat data untuk pembuatan peta tematik mitigasi bencana.
Data akuisisi terbaru dari Pushidrosal tentunya dapat memberikan informasi dasar laut yang lebih detail mengingat kemampuan Multibeam Echosounder yang digunakan menghasilkan sapuan batimetri full coverage. Setiap perubahan topografi dasar laut dapat digambarkan dengan lebih jelas.
Kapushidrosal yang juga merupakan Indonesia Chief Hydrographer menjelaskan, longsoran tanah dibawah laut ini sangat sulit diprediksi meski berbagai alat deteksi dini telah dipasang. Terkadang ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mampu menjelaskan seluruh kejadian dipermukaan bumi ini.
Sebagai bangsa yang berkeyakinan adanya kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, hendaknya tidak mengabaikan akan kekuasan dan ketetapan-Nya, maka hendaknya upaya yang harus kita lakukan adalah dengan berusaha semakin mendekatkan diri kepada-Nya dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita agar bisa dihindarkan dari berbagai bencana alam yang sekarang dirasa semakin meningkat.
Komentar tentang post