Darilaut – Setiap spesies membutuhkan ruang atau habitat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga memiliki mekanisme penyebaran untuk memenuhi kebutuhan ruangnya.
Tipe spesies berdasarkan pola penempatan ruang pada wilayah ekologis dibedakan sebagai spesies asli dan non-asli (introduksi).
Spesies asli (native species) atau disebut juga indigenous species yaitu spesies yang menempati suatu wilayah atau ekosistem secara alami tanpa campur tangan manusia (Ojaveer et al., 2015).
Di dalam spesies asli dikenal istilah spesies endemik, sedangkan di dalam spesies non-asli dikenal spesies invasive. Namun terdapat beberapa hal mendasar sehingga dipisahkan.
Istilah endemik berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “en” yang berarti di dalam, dan “demos” yang berarti populasi. Hal ini dapat diartikan sebagai suatu populasi yang umum dijumpai pada suatu ruang ekologis dengan angka kejadian relatif konstan.
Biasanya, spesies menjadi endemik karena terisolasi pada suatu wilayah dengan beberapa cara, sehingga kesulitan menyebar ke area lain, atau memiliki karakteristik lingkungan yang tidak biasa sehingga memaksa untuk beradaptasi secara unik.
Spesies dapat menjadi endemik karena disebabkan oleh faktor internal dari spesies tersebut maupun faktor eksternal.
Faktor internal misalnya karena keunikan dalam hal reproduksi atau pun adanya preferensi yang spesifik terhadap mikrohabitat, jenis makanan dan sumber daya lain, biota lain yang menjadi simbion dan sebagainya.
Sedangkan faktor eksternal lebih dikarenakan oleh faktor pembatas dari alam, misalnya adanya pembatas geografis.
Dengan kondisi seperti itu, spesies endemik umumnya rentan terhadap kepunahan karena spesies tersebut sulit mengembangkan mekanisme adaptasi terhadap perubahan lingkungan, penyakit dan serangan dari spesies lain yang datang dari luar habitat tersebut.
Proses Endemisme
Hewan dan tumbuhan dapat menjadi endemik melalui dua mekanisme yang umum diketahui, yaitu autochthonous dan allochthonous.
Autochthonous atau asli ke tempat di mana spesies tersebut ditemukan merupakan mekanisme endemik dengan cara berevolusi di tempat tertentu, beradaptasi dengan lingkungan lokal dan terus hidup dalam batas-batas lingkungan itu.
Contohnya terjadi pada burung finch di Pulau Galapagos di mana secara alami pulau-pulau kecil ini terisolasi dan di setiap pulau memiliki spesies burung yang unik.
Sebaliknya, allochthonous merupakan spesies endemik berasal dari tempat lain tetapi telah kehilangan sebagian besar rentang geografis sebelumnya.
Contohnya, terjadi pada ikan coelacanth (Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis) yang berasal dari era Mesozoik yang bertahan hidup dengan kejadian pada akhir periode Cretaceous dengan beradaptasi dengan kondisi baru seperti sekarang.
Beberapa contoh peristiwa geologis mempengaruhi mekanisme dan proses endemisme di suatu wilayah.
Tingkat endemik yang sangat tinggi ditemukan di pulau-pulau yang lama terisolasi, seperti St. Helena, Kaledonia Baru dan Kepulauan Hawaii.
Kaledonia Baru sebagian terdiri dari batu benua, menunjukkan bahwa pada suatu waktu pulau itu melekat pada daratan yang lebih besar.
Spesies penghuninya memiliki hubungan dengan daratan, namun karena lama terisolasi mengakibatkan 95% hewan dan tumbuhan asli menjadi endemik.
Contoh endemisme di wilayah perairan terlihat jelas di ekosistem danau. Salah satunya adalah di Danau Tanganyika yang terletak di Afrika Timur memiliki kedalaman 0,9 km dan berumur 6 juta tahun.
Siput yang ditemukan di danau tersebut 50% diantaranya endemik, dan sebagian besar ikannya memiliki kekerabatan jauh dengan ikan di danau lainnya.
Contoh yang lebih nyata terlihat di Danau Baikal yang terletak di Siberia memiliki kedalaman 1 mil (1,6 km) dan berusia 25 juta tahun.
Dari 2,700 tumbuhan dan hewan danau yang ditemukan 84% di antaranya adalah endemik.
Sumber: Ucu Yanu Arbi, Jurnal Oseana, Volume 47, Nomor 1 Tahun 2022: 1–11 dengan judul “Endemisme Spesies Biota Perairan: Studi Kasus pada Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni)”.
Komentar tentang post