Sebagai akademisi, tentu saya mencoba menambahkan perspektif dari sudut pandang antropologi. Bukan dalam “menginstruksikan” harus begini dan begitu, tapi pada konteks memberi informasi dan pemahaman mengenai sikap orang Gorontalo tentang Yahudi secara umum, hingga seperti apa sanksi sosial yang harus diterapkan.
Bagaimana Orang Gorontalo Memaknai Yahudi?
Di Gorontalo, kata “Yahudi” adalah bagian dari bahasa cacian, makian dan padanan kata “sifat” yang buruk.
Contohnya ; “Nde te Yahudi boti eh!” atau “Japotihutu madelo Yahudi yi’o botiye” atau “Bo Yahudi yi’o botiye am” atau “Jaomakeya teeya wuto’o lo Yahudi uti” dan “mahemo potolo Yahudi poli tingoli botiye am“. Bahkan ada istilah “mo mate Yahudi“.
Bagaimana seseorang atau sekelompok orang bisa dianggap atau disamakan seperti orang Yahudi di Gorontalo. Biasanya, orang atau sekelompok orang itu memiliki kebiasaan atau beraktifitas melanggar batas adab atau akhlak yang telah digariskan dalam adat-adat Gorontalo yang bersendikan Islam.
Jika orang Gorontalo telah menyamakan perilaku atau kebiasaan seseorang/sekelompok orang seperti Yahudi maka hal tersebut bisa disebut sebagai salah satu kemarahan yang level tinggi bagi orang Gorontalo. Bagi orang Gorontalo, marah yang sudah mencapai puncak disamakan dengan air yang sedang mendidih (ma lombu-lombula).