Darilaut – Keberadaan juvenil ikan Napoleon merupakan salah satu sumber daya perikanan di perairan Kepulauan Natuna dan Anambas.
Nelayan biasa menangkap benih ikan Napoleon tersebut dari alam, kemudian dijual kepada penampung yang sekaligus sebagai pembudidaya dengan kegiatan pembesaran di Keramba Jaring Apung (KJA) atau biasa disebut dengan Capture-based Aquaculture Operation (CBA)/Sea Ranching (KKP & LIPI, 2016).
Daerah penangkapan juvenil ikan Napoleon adalah perairan karang dangkal dengan kedalaman 1–2 m.
Nelayan menangkap dengan cara snorkeling mengamati juvenil ikan Napoleon yang berenang di sekitar terumbu karang (karang bercabang/branch coral) yang banyak ditumbuhi makroalga (Sargassum spp.) di perairan dangkal (Rudi et al., 2017).
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Tupper (2007), bahwa habitat daerah asuhan untuk juvenil ikan Napoleon adalah karang bercabang (low coral branching) yang berasosiasi dengan makroalga.
Menurut peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ayuningtyas Indrawati & Suparmo, dalam Jurnal Oseana, Volume 46, Nomor 2 Tahun 2021, nelayan di Kepulauan Natuna dan Anambas dapat mudah mengidentifikasi juvenil Napoleon yang dijumpai di sekitar makroalga.
Juvenil tersebut berklamufase dengan makroalga, sehingga keberadaannya sulit ditemukan bagi orang yang tidak terbiasa.
Komentar tentang post