Jakarta – Proses penguburan paus sperma (sperm whales) yang mati terdampar di Wakatobi, dipisah menjadi dua bagian. Pemisahan bagian badan dan kepala untuk memudahkan paus sperma ini ditarik ke dalam lubang.
“Tidak memungkinkan jika ditarik sekaligus untuk masuk ke dalam lubang,” kata Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi Heri Santoso. Setelah masuk dalam lubang, bangkai paus sperma ditimbun dengan pasir.
Penarikan paus dari laut ke lokasi penguburan di pantai Watululu, menggunakan speed boat Pos TNI AL (POSAL) Wakatobi. Selanjutnya, kurang lebih 50 orang menarik bangkai paus untuk dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan.

Pada Minggu (18/11) paus sperma terdampar di pulau Kapota, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Di dalam organ lambung paus sperma ini ditemukan sampah dengan berat 5,9 kilo gram.
Hasil identifikasi ditemukan sampah plastik dengan komposisi sampah gelas plastik 750 gr (115 buah), plastik keras 140 gr (19 buah), botol plastik 150 gr (4 buah), kantong plastik 260 gr (25 buah). Kemudian, serpihan kayu 740 gr (6 potong), sandal jepit 270 gr (2 buah), karung nilon 200 gr (1 potong), tali rafia 3.260 gr (lebih dari 1.000 potong).
Komentar tentang post