“Pada contoh pertama, hipotesis yang mungkin adalah keracunan biotoksin,” kata pemerintah provinsi Chubut dalam sebuah pernyataan, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pertama.
“Mikroorganisme penghasil racun di laut berkembang karena faktor lingkungan tertentu seperti suhu, cahaya, pH, ketersediaan nutrisi tertentu, dan salinitas.”
Direktur Ilmiah ICB Mariano Sironi mengatakan pada tahun 2021 sebanyak 45 paus ditemukan mati.
Sementara jumlah musim ini lebih rendah, kata Mariano, namun itu mengkhawatirkan karena kematian terjadi dalam waktu yang singkat.
Mengutip kantor berita internasional Agence France-Presse (AFP) serangkaian kematian paus dalam beberapa hari terakhir di Argentina selatan telah mengkhawatirkan para ilmuwan, yang berpikir bahwa alga mikro bisa menjadi penyebabnya.
Dari 24 September hingga 2 Oktober, setidaknya 13 paus selatan mati di Teluk Nuevo dekat Semenanjung Valdes di Patagonia Argentina.
Sumber: Zmescience.com dan AFP
Komentar tentang post