redaksi@darilaut.id
Minggu, 5 Februari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Orca » Sebanyak 480 Paus Pilot yang Terdampar di Kepulauan Chatham

Sebanyak 480 Paus Pilot yang Terdampar di Kepulauan Chatham

redaksi redaksi
14 Oktober 2022
Kategori : Orca
Ratusan paus pilot ditemukan terdampar di Kepulauan Chatham, pekan lalu. FOTO: PROJECT JONAH/TWITTER

Ratusan paus pilot ditemukan terdampar di Kepulauan Chatham, pekan lalu. FOTO: PROJECT JONAH/TWITTER

Darilaut – Tim Departemen Konservasi (Department of Conservation, DOC) Selandia Baru mencatat sebanyak 480 paus pilot terdampar di Kepulauan Chatham di bulan Oktober, pekan lalu.

Menurut DOC kelompok pertama sekitar 240 paus pilot terdampar di barat laut Pulau Rēkohu/ Wharekauri/ Chatham pada hari Jumat (7/10).

Selanjutnya, kasus kedua terjadi di Teluk Waihere di Pulau Rangihaute/Rangiauria/Pitt pada Senin (10/10) juga melibatkan hampir 240 paus pilot.

Penasihat Teknis Kelautan DOC, Dave Lundquist, mengatakan meskipun beberapa paus mati pada saat kedatangan, hewan yang tersisa dan masih hidup harus di-eutanasia untuk meminimalkan penderitaan.

Eutanasia adalah tindakan mengakhiri dengan sengaja kehidupan makhluk (seperti hewan) yang sakit berat atau luka parah dengan kematian yang tenang dan mudah.

“Kami tidak secara aktif mengapungkan paus di Kepulauan Chatham karena risiko serangan hiu terhadap manusia dan paus itu sendiri, jadi eutanasia adalah pilihan yang paling baik,” kata Dave.

“Semua paus pilot yang terdampar sekarang sudah mati, dan tubuh mereka akan dibiarkan membusuk secara alami.”

“Ini adalah peristiwa yang menyedihkan bagi tim dan masyarakat, dengan banyak orang yang terpengaruh. Iwi dan imi hadir untuk mendukung di Chatham, dan DOC sangat berterima kasih atas dukungan komunitas untuk pekerjaan yang sulit ini.”

Pulau Pitt adalah pulau berpenghuni paling terpencil di Selandia Baru, dengan komunikasi terbatas dan logistik yang menantang.

Sementara paus pilot adalah hewan terdampar yang produktif, dan perilaku hewan tersebut tidak dipahami dengan baik.

Di Kepulauan Chatham, pada tahun 1918 pernah tercatat sebanyak 1000 paus terdampar. Ini jumlah terbesar yang pernah tercatat.

Mengutip Kantor berita Associated Press (AP) sekitar 477 paus pilot mati setelah terdampar di dua pantai terpencil Selandia Baru.

Tak satu pun dari paus yang terdampar dapat diapungkan kembali dan semuanya mati secara alami atau di-eutanasia.

Paus pilot itu terdampar di Kepulauan Chatham, yang merupakan rumah bagi sekitar 600 orang dan terletak sekitar 800 kilometer (500 mil) timur pulau-pulau utama Selandia Baru.

Paus pilot yang terdampar ini terjadi setelah dua minggu sekitar 200 paus pilot mati terdampar di pantai terpencil di Tasmania, Australia.

Manajer umum Project Jonah, sebuah kelompok nirlaba yang membantu menyelamatkan paus, Daren Grover, mengatakan lokasi terpencil dan keberadaan hiu di perairan sekitarnya berarti mereka tidak dapat memobilisasi sukarelawan untuk mencoba mengapungkan kembali paus seperti yang mereka lakukan pada peristiwa terdampar di masa lalu.

Terdamparnya paus pilot secara massal cukup umum di Selandia Baru, terutama selama bulan-bulan musim panas.

Para ilmuwan belum mengetahui persis apa yang menyebabkan paus terdampar, meskipun tampaknya sistem lokasi mereka dapat dikacaukan oleh pantai berpasir yang landai.

Grover mengatakan ada banyak makanan untuk paus di sekitar Kepulauan Chatham, dan saat mereka berenang lebih dekat ke daratan, akan segera menemukan diri mereka berpindah dari perairan yang sangat dalam ke dangkal.

“Mereka mengandalkan ekolokasi, namun itu tidak memberi tahu mereka bahwa mereka kehabisan air,” kata Grover.

“Mereka semakin dekat dan semakin dekat ke pantai dan menjadi bingung. Air pasang kemudian bisa turun dari bawah mereka dan sebelum mereka menyadarinya, mereka terdampar di pantai.”

Sumber: DOC (Doc.govt.nz) dan The Associated Press (Apnews.com)

Tags: Kepulauan ChathamPaus pilotpaus terdamparSelandia Baru
Bagikan1TweetKirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Paus Bryde jenis Balaenoptera edeni, ditemukan mati terdampar pada Kamis 19 Januari 2023 di Pantai Munggu, Krobokan, Badung, Bali. FOTO: BPSPL DENPASAR/KKP
Berita

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

30 Januari 2023
Paus terdampar. FOTO: KKP
Berita

2022, Puluhan Paus Terdampar di Papua dan Maluku

23 Januari 2023
Sachi (J19), Orca Residen Selatan. FOTO: JILL HEIN
Orca

Petisi Perlindungan Paus Orca

22 Januari 2023
Next Post
Paus pilot

Paus Pilot Sebenarnya Anggota Keluarga Lumba-lumba

Ilustrasi tumbuhan mangrove. FOTO: DARILAUT.ID

Penanaman Ribuan Bibit Mangrove untuk Mencegah Abrasi di Pesisir Rembang

Komentar tentang post

REKOMENDASI

KKP Melarang Ekspor Benih Lobster

Kapal Baruna Jaya I Pelajari Fenomena Bawah Laut Palu dan Donggala

Bakamla Tangkap Kapal Ikan Vietnam

Bagian Black Box yang Ditemukan Penting untuk Penelitian

Ini 10 Sungai Tercemar Plastik Terbanyak di Dunia, Citarum Teratas

Bambu, Tumbuhan Paling Toleran dan Penampung Air

TERBARU

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

Bibit Siklon Tropis 95S dan 97S Mampu Tingkatkan Potensi Pertumbuhan Awan Hujan

Bibit Siklon Tropis 97S Berkembang di Selatan Bali, 95S di Selatan Jawa

Mata Ikan Tuna Mengandung Omega-3

TERPOPULER

  • Komet C/2022 E3 (ZTF) pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona, Amerika Serikat. Komet ini akan melintas dekat Bumi, termasuk Indonesia, awal Februari 2023. FOTO: CHRIS SCHUR

    Komet Hijau Menghampiri Bumi

    39 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 10
  • Penduduk Miskin Gorontalo Bertambah

    9 bagikan
    Bagikan 4 Tweet 2
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    34 bagikan
    Bagikan 14 Tweet 8
  • Langka, Gerhana Matahari Hybrid Akan Terjadi di Indonesia

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    28 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    234 bagikan
    Bagikan 99 Tweet 56
  • Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    29 bagikan
    Bagikan 12 Tweet 7
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk