Darilaut – Mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur Universitas Negeri Gorontalo (UNG) membersihkan sampah plastik di pantai Kelurahan Pohe, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo.
Lokasi yang berada di salah satu kawasan Teluk Tomini masih dijadikan tempat pembuangan sampah.
Hasil survei awal mahasiswa program KKN UNG, banyak masyarakat yang membuang sampah langsung di laut. Hal ini menyebabkan laut tersebut menjadi kotor.
Salah satu jenis sampah yang sulit terurai yaitu plastik terbanyak mengotori pesisir dan laut di Kelurahan Pohe.
Pada Sabtu (29/7) program KKN Tematik Infrastruktur UNG mengadakan giat cinta lingkungan di Kelurahan Pohe.
Tema kegiatan ini “Meningkatkan kesadaran perilaku hidup sehat dan mewujudkan Kelurahan Pohe yang bersih“. Kegiatan tersebut melibatkan warga Pohe dan seluruh aparat kelurahan.
Salah satu warga Kelurahan Pohe yang juga sebagai Ketua RT, Peter Lasaleo, mengharapkan agar pemuda karang taruna dan rema muda Pohe dapat menjadikan momen ini sebagai awal diadakannya kegiatan rutin untuk pengendalian sampah yang ada di Kelurahan Pohe,
Kami bersyukur dengan adanya kegiatan bakti sosial yang diadakan oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Gorontalo, semoga kiranya dapat mengurangi sampah yang ada di pesisir pantai dan kali mati, ujar Peter.
Salah satu program inti dari KKN Infrastruktur UNG yaitu bimbingan teknis pengelolaan sampah dan pemanfaatan limbah menjadi benda bernilai jual sebagai salah satu solusi pengelolaan sampah di Kelurahan Pohe.
Program ini dengan target menciptakan permukiman berkualitas melalui pengelolaan sampah berkelanjutan. Mahasiswa KKN UNG kemudian menggagas Pengelolaan Sampah Berbasis Ecovillage Intentional.
Koordinator Desa, Agha Hekmatyar Hamid, mengharapkan adanya kegiatan penyuluhan dan sosialisasi terhadap pengolahan sampah plastik.
Dengan demikian diharapkan berdampak positif terhadap kesadaran perilaku hidup sehat untuk mewujudkan Kelurahan Pohe yang lebih bersih.
Catatan Mahasiswa KKN UNG, potensi timbunan sampah yang dihasilkan di Provinsi Gorontalo sebesar 246.397,112 ton. Sumber sampah yang paling dominan berasal dari rumah tangga (48%), pasar tradisional 24% dan 9% berasal dari kawasan komersial.
Pengelolaan sampah di kawasan permukiman dan perumahan yang tidak dilakukan secara bijak dan berkelanjutan akan berdampak pada penurunan kualitas permukiman.
Hal ini akan memberikan dampak jangka panjang terhadap warga, seperti gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan (tanah, air dan udara), kenyamanan masyarakat berkurang dan kekumuhan.
Komentar tentang post