Bali – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan, pemerintah Indonesia memberi perhatian terhadap masalah sampah plastik dan perbaikan kualitas generasi muda. Karena jika kita bisa melakukan pengelolaan sampah dengan baik, akan mendapatkan generasi yang berkualitas.
“Masalah sampah plastik dan perbaikan kualitas generasi muda menjadi fokus perhatian pemerintah,” kata Luhut, usai melakukan diskusi round table dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim bersama pihak swasta, dan aktivis lingkungan hidup, Jumat (6/7) di Hutan Bakau KLHK, Suwung Kawuh, Denpasar, Bali.
Diskusi diikuti oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.
Menurut Luhut, selama ini pemerintah tidak hanya fokus pada infrastruktur. Tetapi masalah sampah dan stunting pun diperhatikan. Pemerintah daerah, kabupaten dan kota juga akan diminta melakukan hal yang sama. “Mungkin bisa kita terapkan sistem reward and punishment,” ujarnya.
Luhut mengatakan penanganan masalah manajemen sampah plastik, adalah hal yang sangat serius karena berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia. Bank Dunia punya program sangat bagus, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menggelontorkan dana yang cukup banyak. Karena itu, diperlukan peran Bank Dunia untuk mengawasi.
Dalam diskusi bersama pihak swasta dan aktivis lingkungan, Menko Luhut menyampaikan tekad pemerintah yang akan mengurangi 70% sampah pada 2025. Tentunya ini bukan sesuatu yang mudah. “Tetapi kami telah menyusun beberapa strategi di antaranya mengalokasikan sumber sampah yang dekat dari laut, penegakan hukum, dan memperbanyak riset,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Kim menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia yang telah bekerja keras dan terintegrasi.*
Komentar tentang post