BANYAK manfaat mangrove, seperti untuk pengobatan. Sejak dulu, masyarakat di pesisir memanfaatkan mangrove sebagai bahan obat-obatan.
Seperti di Pulau Mantehage, Taman Nasional Bunaken, di Sulawesi Utara. Di Pulau Mantehage terdapat cara pemanfaatan mangrove sebagai obat tradisional. Pemanfaatan mangrove untuk pengobatan ini sangat beragam.
Warga setempat memanfaatkan mangrove untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Sebanyak 18 jenis mangrove (dari sedikitnya 28 jenis mangrove) di Pulau Mantehage telah dimanfaatkan sebagai obat.
Jenis-jenis mangrove di Pulau Mantehage yang dimanfaatkan warga sebagai bahan obat alami, seperti jenis Acanthus ilicifolius (nama lokal gahana atau kamunte) sebagai obat luka baru, menghentikan darah, luti air, sarampa, dan gatal-gatal.
Jenis Bruguiera cylindrica (ting putih) dan B. sexangula (makurung) untuk luka baru, sedangkan B. gymnorrhiza (makurung laut) untuk luka baru anti racun ikan dan mangir (jamur pada lidah bayi yang masih menyusu). Jenis Ceriops decandra (ting papua) dan C. tagal (ting) sebagai obat luka baru.
Jenis Excoecaria agallocha (buta-buta) untuk obat pencuci perut, sakit gigi dan gigi berlubang. Heritiera littoralis (kolot kambing) sebagai obat gatal-gatal dan menghaluskan wajah. Nypa fruticans (bobo) untuk obat muntah darah, rematik, nyeri otot, luka dalam, tuberculosis (TBC), anti tetanus, luka baru dan menghentikan darah.
Komentar tentang post