INDONESIA memiliki kepentingan dalam pengelolaan ekosistem mangrove. Sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, Indonesia diperhadapkan dengan cara pemanfaatan kawasan pesisir yang serampangan.
Seperti hutan mangrove. Pembabatan hutan mangrove terjadi di banyak tempat. Akibatnya, hutan mangrove ini terus menyusut luasannya dan mengalami kerusakan yang parah.
Peran ekosistem mangrove tidak hanya untuk keseimbangan dan memulihkan kondisi di pesisir dari abrasi. Melainkan juga sebagai sumber pangan perikanan, pendidikan dan jasa wisata.
Ekosistem mangrove memiliki fungsi ganda yang dapat menjaga dan memelihara keseimbangan di perairan. Sebagai penyuplai makanan bagi biota yang hidup di pesisir dan laut dan peran lainnya.
Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nur Hidayati mengatakan, sedikitnya 50 persen mangrove di Indonesia yang mengalami kerusakan. Padahal, sebagai negara kepulauan, mangrove adalah salah satu ekosistem penting bagi pulau-pulau di Indonesia.
Menurut Nur, mangrove sangat bermanfaat untuk menyaring air, mencegah abrasi dan menahan gelombang. Belum lagi manfaat ekonomi yang dapat dirasakan masyarakat dengan munculnya kepiting dan udang di hutan mangrove.
Pada Minggu (22/7), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menghadiri kegiatan penanaman mangrove di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Penanaman mangrove ini dilakukan berkaitan dengan peringatan “Hari Mangrove Sedunia.”
Komentar tentang post