redaksi@darilaut.id
Sabtu, Desember 7, 2019
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Harga Ikan
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Harga Ikan
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita Laporan Khusus

Kronologi Aldi Novel Adilang yang Hanyut 49 Hari di Laut Lepas

27 September 2018
Kategori : Laporan Khusus
0
Kronologi Aldi Novel Adilang yang Hanyut 49 Hari di Laut Lepas

FOTO: DOK. ISTIMEWA

KONSULAT Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka, Jepang, telah dihubungi Japan Coast Guard menyampaikan tentang nelayan asal Kecamatan Wori, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, hanyut hingga ke perairan sekitar Guam. Nelayan bernama Aldi Novel Adilang ini telah diselamatkan kapal MV Arpeggio.

Informasi ini telah diteruskan Letkol Laut (KH) Ir Florendo Vinsenso Jacobus MSi, anggota TNI Angkatan Laut yang bertugas di Filipina, melalui grup WhatsApp Alumni Ilmu dan Teknologi Kelautan Unsrat Manado, pada Rabu (5/9).

“Selamat malam, mohon ijin melaporkan informasi dari Satping sebagai berikut:

Pos Terkait

Koran Tjahaja Sijang Minahasa 1869 – 1925 Ada di Perpustakaan Australia

Teknologi Digital Bukan Hal Baru

KJRI Osaka telah dihubungi oleh Japan Coast Guard infokan re seorang nelayan dari kecamatan Wori, Manado bernama Aldy Adilang telah diselamatkan oleh kapal MV Arpeggio di perairan sekitar Guam.

Dan akan dibawa ke Tokuyama Jepang tgl 6 Sept. Kami telah berkomunikasi dg Kapten kapal re keluarga ybs.

Kami juga telah hubungi dan minta bantuan Polres Menado utk hubungi keluarganya atau minta nomor telepon keluarganya utk bisa dihubungi. Namun sejauh ini belum membuahkan hasil. Mohon bantuan teman2 yg berkenan membantu mencarikan nmr telepon Polsek yg terdekat dg Kecamatan Wori Menado. Tks

Demikian sebagai laporan. Terimakasih.”

Pada Jumat (14/9) KJRI Osaka membantu kepulangan Aldi yang hanyut ke perairan Guam. KJRI Osaka menginformasikan:

“Sdr. Aldi Novel Adilang (19 thn), penjaga lampu di rumpon/rompong (rumah rakit di lautan) hanyut terbawa arus pada pertengahan Juli 2018 sampai perairan Guam ketika tengah berada di perairan berjarak 125 kilometer dari pesisir utara Manado. Aldi ditemukan oleh kapal berbendera Panama, M.V. Arpeggio, pada 31 Agustus 2018.

KJRI Osaka telah menjemput Aldi pada 6 September 2018 di Tokuyama, Prefektur Yamaguchi, Jepang setelah kapal bersandar untuk memastikan Aldi dalam kondisi yang baik dan selanjutnya mengawal hingga mendapat izin kepulangan ke Indonesia dari otoritas imigrasi Jepang.

Pada 8 September 2018, KJRI Osaka telah mendampingi kepulangan Aldi ke Manado dengan Garuda Indonesia melalui Tokyo. Saat ini Aldi telah berkumpul dengan keluarganya di Wori, Manado, dan dalam keadaan sehat.

KJRI Osaka mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses penyelamatan hingga kepulangan Aldi dengan selamat ke Tanah Air.”

Berikut ini, kronologi hanyutnya Aldi ke perairan Guam dan fasilitasi kepulangan ke Indonesia oleh KJRI Osaka, Selasa, 25 September 2018:

Pada 31 Agustus 2018, kapal tanker MV Arpeggio berbendera Panama menemukan Aldi Novel Adilang dan rumpon (rompong) di perairan Guam setelah menerima panggilan Aldi melalui radio panggil. Kapten kapal MV Narciso V Santillan (asal Filipina) kemudian menghubungi Coast Guard Guam.

Mengingat kapal tersebut sedang menuju Tokuyama (Prefektur Yamaguchi), Jepang, Coast Guard Guam berkoordinasi dengan Coast Guard Jepang dan sepakat mengarahkan kapal ke Tokuyama. Coast Guard Jepang kemudian menyampaikan notifikasi kepada KJRI Osaka tentang penyelamatan Aldi oleh MV Arpeggio.

KJRI Osaka mulai mempersiapkan proses kepulangan Aldi ke Indonesia. Termasuk memastikan kewarganegaraan dan alamat keluarga Aldi di Indonesia melalui pihak-pihak terkait di Manado. Antara lain, kantor Polres dan Polsek di Wori, Manado hingga akhirnya mendapatkan nomor kontak keluarganya. Pada 3 September 2018, KJRI Osaka pertama kali berkomunikasi dengan MV Arpeggio dan Aldi melalui telepon.

MV Arpeggio bersandar di Tokuyama pada 6 September 2018 pukul 15.00 JST. Pada hari yang sama, Aldi menjalani pemeriksaan dan wawancara oleh Unit Karantina dan Coast Guard Jepang di Tokuyama dan telah dipastikan dalam keadaan sehat.

Keesokan harinya, setelah wawancara, diperiksa dan diberi ijin oleh bea cukai dan imigrasi Jepang, Aldi diperbolehkan turun ke daratan Jepang. Selama proses tersebut, Staf KJRI Osaka mendampingi dan menjadi penerjemah, serta membawakan dokumen terkait seperti SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor) dan surat jaminan KJRI Osaka.

Selanjutnya, pada 7 September 2018, KJRI Osaka melanjutkan pendampingan terhadap Aldi dari Tokuyama hingga Bandara Haneda Tokyo. Aldi berangkat ke Jakarta dengan jadwal penerbangan (Garuda Indonesia) 8 September 2018 pukul 11.45 JST.

KJRI Osaka menanggung biaya tiket kereta lokal, hotel menginap di dekat Bandara Haneda dan tiket pesawat Tokyo-Jakarta-Manado.

KJRI Osaka kemudian memfasilitasi kepulangan Aldi dari Jakarta ke Manado. Kepulangan ini melalui koordinasi dengan Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri dan BP3TKI (Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) Manado. Pada 9 September 2018 pukul 10.20 WITA, Aldi mendarat di Manado dan telah berkumpul kembali dengan keluarga.

Berdasarkan hasil wawancara KJRI Osaka dengan Aldi, diperoleh keterangan seputar kondisi Aldi sebelum dan saat hanyut selama 49 hari di laut lepas.

Sebelum hanyut, seminggu sekali pemilik rumpon mengirimkan kapal untuk mengambil ikan dan membawakan keperluan ransum, yaitu beras 3 kilogram, bumbu, sayur, air 3 drum, 3 tabung gas kecil, dan 4 tabung bensin (isi 20 liter untuk generator).

Rumpon Aldi hanyut tanggal 14 Juli 2018 akibat terlepasnya tali pengait jangkar. Lokasi berjarak 125 kilometer dari pesisir utara Manado, Sulawesi Utara.

Terakhir kali Aldi mencatat tanggal 9 Juli 2018, saat diinformasikan oleh temannya sesama penjaga rumpon melalui radio panggil.

Saat hanyut, sisa perbekalan Aldi sudah menipis dan hanya cukup untuk satu minggu.

Setelah hanyut, Aldi berusaha menggunakan radio panggil untuk mencari bantuan. Namun, tidak berhasil tersambung ke mana pun. Baterai dapat diisi ulang dengan cara dijemur.

Untuk bertahan hidup, Aldi memasak ikan dengan menggunakan kayu dari pagar rumpon, serta mengisap baju yang dibasahi dengan air laut dan sekali meminum air hujan.

Lebih dari 10 kapal melintas, namun tidak ada yang melihat atau berhenti.

Foto dan video yang beredar saat penyelematan Aldi di lautan tidak direkam atau diambil oleh KJRI Osaka.

Dokumentasi foto KJRI Osaka hanya sebatas pada saat MV Arpeggio dan Aldi merapat di pelabuhan Tokuyama untuk menjalani pemeriksaan dan memperoleh ijin mendarat dari otoritas setempat. Hingga akhirnya terbang kembali ke Indonesia. Rilis ini merupakan lanjutan rilis KJRI Osaka tertanggal 14 September 2018 tentang penyelamatan dan fasilitasi kepulangan Aldi ke Indonesia.*

Tags: Aldi Novel AdilangGuamHanyut 49 hariJepangKJRI Osaka
BagikanTweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Koran Tjahaja Sijang Minahasa 1869 – 1925 Ada di Perpustakaan Australia
Laporan Khusus

Koran Tjahaja Sijang Minahasa 1869 – 1925 Ada di Perpustakaan Australia

4 Desember 2019
Teknologi Digital Bukan Hal Baru
Berita

Teknologi Digital Bukan Hal Baru

28 November 2019
LIPI Bantu Selamatkan 15 Danau Prioritas di Indonesia
Laporan Khusus

Danau Limboto Diprediksi Akan Lenyap 2031

24 September 2019
Next Post
Widodo S Pranowo

Aldi Novel Adilang Punya Karakter Bertahan di Laut

Analisis 49 Hari Aldi Novel Adilang Hanyut di Laut Lepas

Analisis 49 Hari Aldi Novel Adilang Hanyut di Laut Lepas

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Sabtu, Desember 7, 2019
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

REKOMENDASI

Sindikat Penyelundup Benih Lobster Ditangkap di Bandara Soekarno Hatta?

Kapal Gerbang Samudera I Terbakar, 130 Orang Selamat, Tiga Hilang

Mahasiswa UGM Ubah Sampah Plastik Jadi Bio Oil dan Biogas

Gunakan Awak Filipina, KKP Tangkap Kapal Ikan Indonesia

Budidaya dan Memijahkan Tuna Sirip Kuning

Keunikan Pembuatan Kapal Layar Pinisi

TERPOPULER

  • Koran Tjahaja Sijang Minahasa 1869 – 1925 Ada di Perpustakaan Australia

    Koran Tjahaja Sijang Minahasa 1869 – 1925 Ada di Perpustakaan Australia

    bagikan
    Bagikan Tweet
  • Inilah Anggota IMO Kategori A, B dan C

    bagikan
    Bagikan Tweet
  • 2 Jurnal di KKP Terindeks Scopus

    bagikan
    Bagikan Tweet
  • Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    bagikan
    Bagikan Tweet
  • Edukasi Indikator Kerja Paksa dan Perdagangan Orang Bagi Taruna Perikanan

    bagikan
    Bagikan Tweet
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2019 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Harga Ikan

© 2019 PT Dari Laut Indonesia

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk