Gorontalo – Ahli kerang mutiara dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Noldy Gustaf F Mamangkey MSc PhD mengatakan, prospek industri mutiara berbasis masyarakat dapat terwujud bila didukung dengan riset.
“Hasil riset ini akan menjamin suplai bibit kerang berkualitas yang kontinu,” kata Gustaf, dalam kuliah pakar di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo, Senin (10/9).
Menurut Gustaf, riset berperan dalam menjamin kualitas dan kontinuitas. Hasil riset juga akan menekan tingkat mortalitas kerang dan menaikkan persentasi mutiara kualitas terbaik. Melalui riset, dapat menekan waktu produksi yang lama.
Industri mutiara berbasis masyarakat dapat dilakukan dengan model kolaborasi dan koperasi bersama. Usaha bersama ini dalam pembuatan mutiara budidaya dan aksesoris dari mutiara. Selain itu, daging otot bisa dijual untuk makanan.
“Daging lainnya untuk makanan ternak dan dapat dikembangkan industri wisata budidaya,” kata lulusan James Cook University, Australia ini.
Sebelum melakukan budidaya mutiara, perlu dilakukan feasibility study. Kemudian manajemen usaha, bioekologi kerang mutiara dan teknologi pembiakan. Selain itu, riset dibutuhkan untuk mengetahui diet, pertumbuhan dan penyakit.
Untuk teknologi implantasi inti mutiara dapat dilakukan dalam usaha yang berbasis masyarakat. Namun, lebih diutamakan budidaya pembesaran kerang.
Prospek pembesaran kerang mutiara dapat berlangsung 10 sampai 12 bulan. Dalam melihat perkembangan kerang mutiara ini, minimal dalam sebulan tumbuh satu sentimeter. Proses ini sebelum dilakukan penyisipan inti.
Mutiara hasil budidaya harus melewati serangkaian proses dengan campur tangan manusia. Walaupun sebagian besar waktu pembentukan mutiara budidaya berada di dalam kerang, namun manusia berperan penting dalam meyakinkan bahwa mutiara di dalam kerang itu terbentuk sesuai keinginannya.
Terutama pada proses penyisipan, bahkan jauh sebelum proses ini berlangsung agar mutiara budidaya terbentuk dengan baik. Kerang-kerang yang ada diseleksi untuk menghasilkan mutiara berkualitas.
Beberapa jenis mutiara yang beredar di pasaran, seperti mutiara laut selatan (Indonesia), mutiara Tahiti (mutiara hitam) dan mutiara Akoya (air tawar).*
Komentar tentang post