redaksi@darilaut.id
Rabu, 27 Januari 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Plastik Masih Menjadi Masalah Terbesar Pencemaran Laut

24 November 2020
Kategori : Berita, Sampah & Polusi
Buangan berbagai kemasan plastik masih menjadi permasalahan utama pencemaran di laut. FOTO: DARILAUT.ID

Buangan berbagai kemasan plastik masih menjadi permasalahan utama pencemaran di laut. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Plastik yang mencemari lautan bukan hanya hasil buangan sampah dari perkotaan. Di pedesaan pesisir, sampah dan kemasan plastik masih menjadi permasalahan karena sering dibuang begitu saja ke pantai.

Sampah plastik yang dibiarkan begitu saja di pinggiran pantai, akan tergerus menjadi pecahan-pecahan kecil dan terbawa ke laut. Begitu pula sampah plastik yang terombang-ambing di laut.

Seperti di pantai Inobonto, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Pantai berpasir sepanjang 3 kilo meter lebih itu menjadi tempat sampah plastik.

“Banyak sampah plastik di pantai ini, yang lain terbawa arus sungai Inobonto,” kata nelayan Inobonto, Arlan (30 tahun).

Di perairan Botubarani, lokasi kemunculan hiu paus, banyak kemasan plastik. Perairan yang berada di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo ini, kemasan plastik, karung plastik dan produk plastik lainnya cukup banyak di pantai dan celah terumbu karang.

Pemandangan sampah plastik di banyak pantai di Indonesia bukan hanya mengganggu estetika, juga dapat mengganggu perkembangan biota laut dan kesehatan manusia yang mengonsumsi hasil laut.

Sampah plastik di pantai Inobonto, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. FOTO: DARILAUT.ID

Peneliti Senior Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) P2O LIPI Prof Dr Zainal Arifin, mengatakan, dari berbagai penelitian kelautan yang dilaksanakan oleh para peneliti, ternyata plastik masih menjadi masalah terbesar bagi pencemaran laut pada ekosistem laut dan pesisir.

Dalam seminar International Conference on the Ocean and Earth Sciences (ICOES), Jumat (20/11) pekan lalu, Zainal membawakan materi mengenai “Policy and Research on Marine Plastic Pollution in Indonesia: Achieving the target of 70% reduction of marine plastic litter by 2025.”

Menurut Zainal, sampah plastik adalah salah satu kontaminan yang baru-baru ini menjadi perhatian. Sampah plastik ukuran lebih 5 mm, atau yang biasa disebut makro plastik, berpotensi mengurangi keindahan lingkungan pantai dan membawa spesies asing.

Untuk plastik ukuran lebih kecil dari 5 mm, atau mikro/nano plastik akan dimakan oleh larva dan shellfish.

“Hal tersebut juga akan berdampak pada kesehatan kita. Plastik mikro/nano berpotensi mengikat kontaminan yang ada di ekosistem perairan, yang akan berdampak pada ekosistem dan keamanan pangan,” kata Zainal seperti dikutip dari Oseanografi.lipi.go.id.

Zainal mengatakan, terdapat empat sumber sampah plastik ke laut, yaitu yang berasal dari kota, industri, pertanian dan maritim. Sebanyak 70 – 80 persen sampah plastik tersebut bersumber dari darat.

Terkait dengan kebijakan pemerintah dalam menanggulangi pencemaran plastik, kata Zainal, terdapat dua peraturan paling signifikan yaitu Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017, di mana 30 persen pengurangan semua limbah pada sumbernya.

Dengan cara mengurangi timbulan sampah per kapita, mengurangi jumlah timbunan sampah di sumbernya, mengurangi jumlah sampah yang tidak terkelola di lingkungan.

Sebanyak 70 persen tingkat penanganan semua limbah, yaitu dengan cara mengurangi jumlah timbunan sampah di lokasi limbah akhir, mengurangi jumlah sampah yang tidak terkelola di lingkungan, meningkatkan jumlah sampah daur ulang.

Peraturan kedua adalah regulasi terakhir yang sangat mendukung pengurangan sampah plastik pada tahun 2025, yaitu Keputusan Presiden No. 83/2018. Sebanyak 70 persen pengurangan sampah plastik laut di lingkungan kita pada tahun 2025, melalui perubahan perilaku, kebocoran dasar lahan, kebocoran dasar laut, produksi dan penggunaan plastik, reformasi kebijakan dan penegakan hukum.

“Arah penelitian polusi plastik di masa depan adalah dengan melaksanakan clean ocean melalui pengurangan polusi laut dan meningkatkan penegakan hukum, meningkatkan pengetahuan, penelitian dan pengembangan teknologi, serta membangun penyimpanan data dan sistem manajemen,” kata Zainal.

Menurut Zainal, target sampah plastik akan tercapai jika hanya ada strategi terintegrasi dalam aksi mitigasi pencemaran sampah plastik. Perlunya mengadopsi kimia hijau melalui pengembangan kantong plastik bio dan teknologi bioremediasi.

Kemudian, mengembangkan program sosio-biohavioral atau praktik efisiensi sumber daya di tingkat akar rumput, serta menerapkan pengelolaan wilayah pesisir terintegrasi.

Tags: LIPIPencemaran Lingkungansampah plastik
Bagikan1TweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Burung AIR. FOTO: KSDAE
Berita

Pemantauan Burung-burung Air di Kutai

27 Januari 2021
Sejumlah relawan bersama tim SAR DMC Dompet Dhuafa melakukan pencarian dengan cara menyisir korban yang tertimpa material puing-puing akibat gempa Jumat (15/1) di Majene, Sulawesi Barat. FOTO: DMC DOMPET DHUAFA
Berita

BNPB: Kerugian Gempa Mamuju-Majene Rp 829,1 Miliar

27 Januari 2021
Buaya. FOTO: KSDAE
Berita

Penyelamatan Buaya di Tengah Kepungan Banjir

27 Januari 2021
Next Post
Keanekaragaman hayati laut. FOTO: DARILAUT.ID

Indonesia Perlu Indeks untuk Mengukur Keanekaragaman Hayati

BNPB memasang sistem peringatan dini tsunami di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Peralatan ini dikembangkan BNPB dan UGM. FOTO: BNPB

Gempa dan Tsunami, BNPB Memasang Sistem Peringatan Dini di Pulau Siberut

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Rabu, Januari 27, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Pemantauan Burung-burung Air di Kutai

BNPB: Kerugian Gempa Mamuju-Majene Rp 829,1 Miliar

Penyelamatan Buaya di Tengah Kepungan Banjir

Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan Ribuan Burung

Dampak Banjir di Kota Manado

Solusi Daur Ulang Sampah Medis

REKOMENDASI

Geoportal Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

KRI Silea-858 Tangkap Kapal di Perairan Pulau Nipah

Arus Balik, KM Dobonsolo Angkut 1.542 Penumpang Mudik Gratis dengan Sepeda Motor

Efek Domino Covid-19 Terhadap Pariwisata, UMKM dan Masyarakat Pesisir (1)

Nelayan Indonesia di Mindanao Dapat Bantuan Paket Makanan

Tujuan Bangkok, 7.040 Kuda Laut Diselundupkan dari Bandara Yogyakarta

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    13 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    241 bagikan
    Bagikan 241 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    53 bagikan
    Bagikan 53 Tweet 0
  • OJK Beri Penghargaan Kepada Presdir OVO dan CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • KLHK Jelaskan Soal Banjir di Kalimantan Selatan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Indonesia Hasilkan Sampah 175 Ribu Ton Sehari

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ada 650 Spesies Ikan Hias di Indonesia

    18 bagikan
    Bagikan 18 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version