Manado – Alumni Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado membahas kurikulum program studi berbasis revolusi industri 4.0, Sabtu (28/7). Kurikulum berbasis revolusi industri 4.0 ini nantinya akan disampaikan kepada pihak Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FPIK).
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) Sulawesi Utara, Franky Manumpil mengatakan, kurikulum yang ada di program studi Ilmu Kelautan Unsrat harus lebih banyak program magang dengan instansi dan lembaga terkait. Tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan Satuan Kredit Semester (SKS).
“Job training dan magang disesuaikan dengan perkembangan terkini,” ujar Franky yang juga Kepala Biro Ekonomi dan Sumberdaya Alam Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Mata kuliah yang ada, seperti biologi laut, oseanografi, konservasi dan farmakologi laut divariasikan dengan kegiatan teknis di lapangan. Seperti pemetaan, GIS dan menyusun peta pesisir dan laut, kegiatan pemasaran produksi kelautan, serta pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Saat ini, banyak ilmu yang bisa dipelajari secara online. Tetapi ada yang membutuhkan spesifikasi khusus atau keahlian tertentu. Penguatan melalui uji kompetensi dan sertifikasi bagi mahasiswa dan alumni Ilmu Kelautan perlu terus dikembangkan.
Bertindak sebagai moderator pembahasan kurikulum berbasis revolusi industri 4.0 ini Ais Kai, angkatan 1989.
Kepala Program Studi Ilmu Kelautan, FPIK Unsrat Manado, Dr Gustaf Mamangkey mengatakan, masukan para alumni untuk kurikulum berbasis revolusi industri 4.0 ini akan disampaikan dalam rapat dosen di tingkat fakultas. Melalui masukan alumni ini, diharapkan kurikulum yang ada di program studi Ilmu Kelautan Unsrat akan terus mengikuti perkembangan yang ada.*
Komentar tentang post