redaksi@darilaut.id
Senin, 30 Januari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Tips & Trip » Ide & Inovasi » Tiga Mahasiswa IPB Ciptakan Lamun Sebagai Penghambat Kanker Serviks

Tiga Mahasiswa IPB Ciptakan Lamun Sebagai Penghambat Kanker Serviks

redaksi redaksi
24 Juli 2018
Kategori : Ide & Inovasi
Lamun. FOTO: DARILAUT.ID

Lamun. FOTO: DARILAUT.ID

Bogor – Tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan ekstrak tumbuhan lamun sebagai penghambat kanker serviks. Ketiga mahasiswa ini masing-masing, Hellen Merlisa Paula, Yoan Andriyansyah, dan Rizka Safriliani.

Mereka melakukan ekstrak lamun spesies Enhalus acoroides. Ekstrak tumbuhan lamun berdasarkan hasil riset ini, mampu menghambat sel kanker serviks.

Karya mahasiswa ini berupa tanker, yakni tampon lamun anti kanker. Dibawah bimbingan dosen Biokimia IPB Dr Laksmi Ambarsari.

Tanker dapat digunakan bagi penderita kanker serviks sebagai pengganti pembalut ketika haid. Bisa juga digunakan rutin untuk pengobatan kanker serviks.

Setelah melalui berbagai riset dan penelitian, zat sitotoksik yang terkandung dalam tumbuhan lamun dapat bekerja dan menekan intensitas sel kanker serviks. Daya hambat tumbuhan lamun terhadap kanker serviks cukup besar, yakni 94-95%.

Lamun merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang hidup terendam di bawah permukaan air laut. Lamun tumbuh di perairan yang memiliki tingkat salinitas yang tinggi, sehingga metabolit sekundernya cukup unggul.

Kanker serviks paling sering menyerang wanita. Catatan Badan Kesehatan Dunia atau WHO, kanker serviks menempati urutan keempat yang paling sering diderita wanita di dunia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, kanker serviks menempati urutan kedua kanker terbanyak setelah kanker payudara di Indonesia.

Pengobatan bagi penderita kanker serviks masih menimbulkan banyak risiko. Selama ini, pengobatan kanker serviks masih dilakukan dengan operasi, radioterapi dan kemoterapi.

Pengobatan ini menimbulkan beberapa risiko dan dampak bagi penderita. Seperti kerusakan jaringan, luka dan infeksi pada usus, dan kekebalan terhadap obat tertentu.

Inovasi Tanker ini memudahkan bagi penderita ketika menggunakannya, tanpa khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan.

“Penggunaan tampon masih jarang digunakan di Indonesia, hal ini karena tampon belum begitu dikenal masyarakat,” kata Hellen seperti dikutip ipb.ac.id.

Padahal tampon itu cukup nyaman dan aman. Biasa digunakan perempuan di berbagai negara. Inovasi ini sangat prospektif sebagai pilihan untuk pengobatan bagi penderita kanker serviks di Indonesia.

Keunggulan penelitian ini, karena menggunakan sampel tumbuhan lamun dari laut Pulau Bintan. Pulau Bintan termasuk daerah dengan jumlah penderita kanker serviks cukup banyak di Indonesia.

Selain itu, pemanfaatan lamun sebagai obat anti kanker bermanfaat untuk mengeskplorasi biota laut yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

Tim peneliti berharap, produk ini dapat dilakukan uji in vivo dan uji klinis supaya dapat diproduksi secara massal.

Riset ini mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Bidang Penelitian.*

Tags: Kanker ServiksLamunlIPB
Bagikan14Tweet8KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ilustrasi air. FOTO: DOK. DARILAUT.ID
Berita

Air Dapat Diubah Menjadi Bahan Bakar, Namun Belum Efisien

16 Agustus 2022
Proses pengeringan hasil budidaya rumput laut di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Ilmuwan Temukan Rumput Laut Sebagai Peredam Suara yang Ramah Lingkungan

16 Juli 2022
Penutupan proyek dan diseminasi capaian COREMAP-CTI World Bank hibah Global Enviroment Facility (GEF), Rabu (11/5). GAMBAR: DARILAUT.ID
Berita

COREMAP-CTI, Menyelaraskan Pelestarian Terumbu Karang dan Penghidupan Masyarakat

11 Mei 2022
Next Post
Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang, Ikram Sangadji. FOTO: DOK. ISTIMEWA

BKKPN Kupang Beri Penghargaan Bagi Nelayan yang Selamatkan Megafauna

Dua Hari, Tinggi Gelombang Dapat Mencapai 6 sampai 9 Meter

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Ecodrone, Cara Baru Menyelamatkan Mamalia Laut

Islandia Akan Mengakhiri Perburuan Paus Tahun 2024

Kurikulum Kemaritiman Sudah Diterapkan di 48 Sekolah

Kapal Barang Tenggelam di Perairan Manokwari

Tahun 2020, Peristiwa Hidrometeorologi Mendominasi Bencana di Indonesia

Foto: Lumba-Lumba di Teluk Tomini

TERBARU

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

Kepala BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor di Manado Kejadian Berulang

Tahun 2023 Kemenhub Layani 177 Trayek Angkutan Laut

Pemberitaan Berperspektif Keberagaman Perlu Diperkuat

Kapal Berhati-hati, Gunung Api Myojinsho Kemungkinan Akan Meletus

TERPOPULER

  • Ikan karang Amphiprion ocellaris, Sulawesi, Indonesia (Randall, 1998) dan Amphiprion percula, Papua New Guinea (Allen & Erdmann, 2012) contoh yang mendukung spesiasi alopatrik.

    Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    27 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Biogeografi Ikan di Kawasan Segitiga Terumbu Karang

    6 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 2
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    231 bagikan
    Bagikan 98 Tweet 56
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    31 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 8
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    25 bagikan
    Bagikan 10 Tweet 6
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    416 bagikan
    Bagikan 174 Tweet 101
  • Tantangan Teknologi Penangkapan Ikan yang Efektif dan Ramah Lingkungan

    16 bagikan
    Bagikan 15 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk