Bogor – Tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan ekstrak tumbuhan lamun sebagai penghambat kanker serviks. Ketiga mahasiswa ini masing-masing, Hellen Merlisa Paula, Yoan Andriyansyah, dan Rizka Safriliani.
Mereka melakukan ekstrak lamun spesies Enhalus acoroides. Ekstrak tumbuhan lamun berdasarkan hasil riset ini, mampu menghambat sel kanker serviks.
Karya mahasiswa ini berupa tanker, yakni tampon lamun anti kanker. Dibawah bimbingan dosen Biokimia IPB Dr Laksmi Ambarsari.
Tanker dapat digunakan bagi penderita kanker serviks sebagai pengganti pembalut ketika haid. Bisa juga digunakan rutin untuk pengobatan kanker serviks.
Setelah melalui berbagai riset dan penelitian, zat sitotoksik yang terkandung dalam tumbuhan lamun dapat bekerja dan menekan intensitas sel kanker serviks. Daya hambat tumbuhan lamun terhadap kanker serviks cukup besar, yakni 94-95%.
Lamun merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang hidup terendam di bawah permukaan air laut. Lamun tumbuh di perairan yang memiliki tingkat salinitas yang tinggi, sehingga metabolit sekundernya cukup unggul.
Kanker serviks paling sering menyerang wanita. Catatan Badan Kesehatan Dunia atau WHO, kanker serviks menempati urutan keempat yang paling sering diderita wanita di dunia.
Komentar tentang post