Darilaut – Hiu berjalan termasuk salah satu spesies endemik di Maluku Utara. Setelah diidentifikasi secara ilmiah oleh Mark V. Erdmann dan GR Allen 7 tahun lalu, hiu berjalan halmahera menjadi populer.
Hiu berjalan halmahera dengan nama ilmiah Hemiscyllium halmahera (2013) hidup di kedalaman 5 sampai 10 meter. Secara etimologi, Hemiscyllium berasal dari dua suku kata dalam bahasa Yunani: hemi dan skylla.
SkYlla adalah sebutan sejenis hiu. Adapun Halmahera adalah pemberian nama berdasarkan jenis loKal di Halmahera, di Maluku Utara.
Hiu berjalan dapat dibedakan berdasarkan pola warna pada kulit. Umumnya kulit spesies ini memiliki bintik-bintik coklat tua, coklat muda, putih dan hitam.
Hemiscyllium halmahera termasuk spesies baru Hiu Bambu (Hemiscylliidae). Pada penelitian awal, spesies diidentifikasi di perairan Halmahera, yakni di Ternate dan Bacan.
Penelitian dilanjutkan pada 2016, 2017 dan 2018 di perairan Halmahera lainnya, yakni Weda dan Teluk Kao.
Penelitian hiu berjalan halmahera, antara lain, dilakukan sejumlah dosen di Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Khairun, Ternate.
Hasil penelitian ini dilakukan Nebuchadnezzar Akbar, Irmalita Tahir, Abdurrachman Baksir, Rustam E Paembonan dan Firdaut Ismail yang di publikasi di Jurnal Iktiologi Indonesia, Volume 19 Nomor 2, Juni 2019.
Komentar tentang post