ORANG-ORANG Makassar telah menjalin hubungan historis dengan Aborigin Yolngu di Australia utara, jauh sebelum bangsa Eropa menginjakan kaki di sana.
Hasil penelusuran sejarahwan dari Universitas Negeri Malang, Zofrano Ibrahimsyah Magribi Sultani, Melliya dan Raisa Rahmawati, menemukan orang Makassar, sebagai pelaut telah mengunjungi pantai utara Australia untuk mengumpulkan teripang yang kemudian dijual sebagai obat dan makanan.
Kedatangan orang Makassar, kemudian menjalin kontak dengan orang Australia Utara dalam budaya, ekonomi dan sosial. Para pelaut Makassar menamai pantai itu “Marege” dan benua diberi nama “Osse Tara Lia“. Nama ini kemudian menjadi negara Australia.
Penelitian dengan metode historis yang dilakukan Zofrano Sultani dkk, diperkuat dengan hasil riset akademisi Australia National University dan kampus lain yang ada di Australia. Seperti lokasi Malarrak, Djulirri, dan sekitarnya adalah bukti terjadinya kontak antara Makassar dan Aborigin Yolngu.
Lokasi-lokasi ini menggambarkan perahu (prau) milik orang Makassar dan temuan arkeologis lain seperti lukisan yang menggambarkan senjata badik, binatang (animal) dan rumah (house).
Penggunaan warna putih sangat dominan dalam lukisan “Pinisi” dapat diinterpretasikan sebagai proyeksi mimpi terhadap yang lain dan alam. Maksudnya, sebuah aktualisasi dari representasi dari orang Aborigin setempat yang berkomunikasi melalui orang asing yang kontak dengan mereka.
Komentar tentang post