UGI, Tim Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa
EKSPEDISI Pinisi Bakti Nusa sampai pada titik singgah ke-28, yaitu di Pulau Banda Neira. Sebuah tempat sarat sejarah dan menjadi saksi akan kekayaan rempah yang melimpah yang pernah diperebutkan bangsa-bangsa Eropa.
Di sekitar pulau Banda Neira terdapat beberapa pulau dan secara definitif termasuk dalam Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Berdasarkan data Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kecamatan Banda di tahun 2016 memiliki populasi penduduk sejumlah 20.823 jiwa dari 18 Desa.
Potensi perikanan di Banda adalah salah satu yang terbesar di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 714. Tentu karena WPP 714 adalah ekosistem perairan tropis yang memiliki karakteristik dinamika sumber daya perairan yang baik, termasuk di dalamnya sumberdaya ikan yang tinggi.
Data yang dihimpun dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelabuhan Perikanan Pantai (UPTD PPP) Banda, produksi ikan di kepulauan Banda tahun 2018 adalah 2.506.041,7 kg. Sebanyak 62,2% nya adalah produksi ikan layang, dengan nama latin decapterus, yakni 1.558.774 kg.
Kepala Seksi UPTD PPP Banda, Aldi mengatakan, angka tersebut yang tertinggi di Maluku Tengah padahal baru tercatat di kepulauan Banda saja.
“Angka yang tercatat di UPTD kami dari penadah atau perusahaan sebagai pembeli dan pemasar, bagi kami cukup besar, walaupun besar kecilnya produksi dalam setahun tergantung dari hasil tangkapan nelayan dan musim juga,” kata Aldi.
Komentar tentang post