Palu – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, sebanyak 50 ahli dari Badan Geologi telah diterjunkan untuk menilai wilayah mana yang bisa digunakan untuk hunian kembali dan mana yang tidak. “Tim Badan Geologi kami, ada geologis, geofisis, dan ahli georadar,” kata Jonan, Jumat (19/10).
Menteri ESDM kembali mengunjungi Kota Palu untuk meninjau kemajuan pemulihan pasokan listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG). Selain itu, sumur bor air bersih dan Tim Tanggap Darurat ESDM di wilayah terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
Badan Geologi telah melakukan kajian untuk relokasi daerah amblas di Balaroa dan Petobo, pengambilan data lapangan, yakni surface rupture dan gerakan tanah. Selain itu, pengamatan kerusakan akibat likuefaksi, persiapan survei mikrotremor di lokasi yang telah diusulkan, pemetaan dengan drone di Petobo, Balaroa dan Jonooge. Kemudian mengamati kemungkinan banjir bandang di Dolo, Kabupaten Sigi.
Terkait dengan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah Palu dan sekitarnya, Badan Geologi telah menyusun peta rekomendasi geologi lingkungan. Peta ini menggambarkan informasi sumberdaya geologi dan bencana geologi yang dapat digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan dalam melakukan pembangunan fisik pasca bencana.
Menurut Jonan, rekomendasi lokasi relokasi, ESDM akan berunding dengan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Diharapkan di akhir bulan Oktober ini bisa selesai semua. Terkait rekomendasi lokasi relokasi paling lambat akhir bulan Oktober akan diumumkan Gubernur Sulawesi Tengah.
Dalam kunjungannya ke Palu, Menteri Jonan juga meninjau sumur bor air bersih yang diusahakan oleh Badan Geologi. Hingga Jumat (19/10) 19 sumur bor telah beroperasi, 1 sumur bor dalam tahap pengeboran dan 18 sumur bor masih dalam tahap persiapan.
Mengenai instalasi air, Badan Geologi membantu pembuatan sumur bor darurat untuk melayani kebutuhan air bersih bagi para pengungsi. Sumur bor dangkal ini sekitar 30-40 meter.
ESDM mengusahakan ada instalasi penyulingan air atau instalasi untuk membuat air itu paling kurang siap masak atau kalau bisa siap minum. “Air bersih akan jalan terus sampai dengan hunian sementara terbangun, mungkin dalam 2-3 minggu ke depan, ya sampai akhir bulan,” ujarnya.*
Komentar tentang post