SEBANYAK 40 juta liter minyak tumpah di perairan Indonesia dan Australia, pada 21 Agustus 2009. Dampak tumpahan minyak ini bukan hanya masalah lingkungan.
Koordinator Penelitian Oil Spills Montara dan Dampaknya bagi masyarakat Nusa tenggara Timur, Prof Dr Mukhtasor mengatakan, kronisnya kasus ini ditandai besarnya dampak kerusakan sosial ekonomi dan lingkungan. Seperti masuknya tumpahan minyak ke perairan Indonesia dan berbagai indikasi dampak yang diderita masyarakat dan pencemaran di perairan Laut Timor.
Mukhtasor menyampaikan ini dalam diskusi yang diselenggarakan kelompok penelitian Pencemaran Laut di Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Maret 2018. Diseminasi hasil penelitian Oil Spills Montara ini disajikan dengan bukti-bukti ilmiah.
Tim peneliti menyajikan data-data satelit, laporan hasil pengamatan lapangan dan hasil pemodelan hidrodinamika tumpahan minyak. Selain itu, hasil pengujian unsur-unsur kimia hidrokarbon minyak di lokasi, serta hasil finger print bukti kesesuaian sampel minyak di lokasi dengan minyak dari ladang Montara.
Tim peneliti juga menyajikan hasil kajian dampak sosial ekonomi, hasil survei lapangan dan selam, hasil wawancara dan studi data produksi perikanan dan rumput laut.
Hasil-hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Jurnal Internasional, seminar ilmiah atau forum di dalam dan luar negeri. Penelitian ini menegaskan bahwa minyak tumpah dari perairan Australia telah masuk dan mencemari perairan Indonesia di Laut Timor. Indikasi dampak telah menunjukkan korban sosial ekonomi dan pencemaran lingkungan yang besar.
Mukhtasor menilai skala dampak yang didapatkan dari penelitian ini sesuai dengan dampak tumpahan minyak yang terjadi di negara-negara lain, misalnya di Teluk Meksiko, Amerika Serikat 2010.
Kasus Montara juga menjadi kajian yang ditulis Thor Kerr (Lecturer in the School of Media, Culture and Creative Arts, Curtin University) dan Theo Kartawijaya (Postgraduate student, Curtin University) di theconversation.com, akhir Agustus.
Penulis mengambil sisi lain dalam analisis ini, yakni cakupan pemberitaan media di Indonesia dan Australia. Penulis mempelajari artikel online mengenai tumpahan minyak Montara yang diterbitkan The West Australian, The Australian dan The Australian Financial Review dan juga penerbit berita Indonesia Pos Kupang, Kompas dan Bisnis Indonesia.
Sejak kasus tumpahan minyak ini, banyak penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dengan topik Oil Spills Montara telah melahirkan sejumlah lulusan sarjana dan pascasarjana. Namun, kasus ini tak kunjung usai dan belum ada penyelesaian.*
Sumber: its.ac.id dan theconversation.com
Komentar tentang post