Hasil analisis menunjukkan perairan Danau Limboto tidak sesuai untuk bahan baku air bersih. Namun, masih layak untuk pengembangan perikanan dengan memperhatikan berbagai aspek.
Analisis penggunaan lahan menunjukkan telah terjadi dinamika perubahan lahan sejak tahun 2000-2009. Untuk kawasan hutan terdapat kecenderungan luasan menurun, sebaliknya kawasan permukiman bertambah.
Berdasarkan analisis status keberlanjutan, indeks dimensi ekologi 18,59 persen, artinya, buruk. Indeks dimensi ekonomi 62,90 persen, artinya cukup berlanjut. Indeks dimensi sosial 45,18 persen, artinya kurang berlanjut.
Kemudian, indeks dimensi kelembagaan 39,72 persen, artinya kurang berlanjut dan indeks dimensi teknologi-infrastruktur 38,79 persen, artinya kurang berlanjut.
Secara keseluruhan indeks keberlanjutan multi dimensi pengelolaan Danau Limboto 38,68 persen, artinya kurang berlanjut.
Hasil analisis sistem dinamik menggambarkan skenario eksisting menujukkan kedalaman dan luas Danau Limboto akan punah tahun 2031.
Untuk skenario moderat, kedalaman dan luas Danau Limboto mulai menurun pada 2040. Di tahun tersebut kedalaman danau mendekati 0,5 meter, sedangkan luasnya dibawah 1500 ha.
Sebaliknya, intervensi dengan skenario optimis menunjukkan hingga tahun 2040, kedalaman danau dapat dipertahankan di atas 2 meter, dengan luas di atas 2000 ha.*
Komentar tentang post