Darilaut – Hasil penelitian yang dilakukan dosen di Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Khairun, Ternate, telah memberikan informasi terbaru keberadaan hiu berjalan halmahera.
Pata peneliti masing-masing Nebuchadnezzar Akbar, Irmalita Tahir, Abdurrachman Baksir, Rustam E Paembonan dan Firdaut Ismail. Penelitian ini kemudian dipublikasi di Jurnal Iktiologi Indonesia, Volume 19 Nomor 2, Juni 2019.
Sampel diperoleh dari sejumlah pulau di Maluku Utara. Data dan informasi terbaru hasil penelitian ini di antaranya panjang kepala, tinggi kepala, lingkar badan, panjang ekor bawah dan atas.
Pembaharuan informasi ini penting, agar dapat dijadikan sebagai data tambahan dan pelengkap dalam penelitian sebelumnya.
Seperti panjang kepala. Temuan penelitian, terdapat ukuran yang bervariasi di tiap lokasi. Panjang kepala hiu berjalan halmahera di pulau Mare lebih pendek dibandingkan dengan lokasi lain. Namun panjang standar di pulau Mare lebih tinggi dibandingkan lokasi lain.
Perbedaan ini tentunya menjadi anomali biologis, dikarenakan pertumbuhan ukuran panjang badan tidak dibarengi dengan pertumbuhan ukuran kepala. Perbedaan ditemukan jika dibandingkan pada ikan di lokasi lain yakni Loleo dan Halmahera Tengah.
Di dua lokasi ini ditemukan panjang standar lebih rendah dibandingkan pulau Mare, namun pada ukuran panjang kepala lebih tinggi dibanding dengan pulau Mare. Karakteristik morfologi tidak normal dapat diakibatkan dari perbedaan pola makan ikan di setiap lokasi, yang disebabkan ketersediaan dan konsumsi makanan yang rendah.
Komentar tentang post