SECARA parsial, telah banyak upaya yang dilakukan berbagai kalangan (ilmuwan, praktisi, lembaga, mahasiswa, pelajar dan masyarakat) untuk menjawab tantangan ke depan untuk adaptasi dan mitigasi bencana gempa dan tsunami.
Hal tersebut patut diteruskan, diwadahi, dikoordinasi dan didukung pemerintah agar lebih optimal hasil yang diharapkan. Upaya-upaya tersebut antara lain:
Diseminasi Gempa dan Tsunami kepada Masyarakat. Pendidikan formal kurikulum dan non-formal, lewat berbagai media. Seperti pertunjukan wayang, musik dangdut dan tabligh akbar. Diseminasi ini murah, efisien dan efektif (Diposaptono, 2007).
Selanjutnya, diseminasi TEWS dan pelatihan evakuasi tsunami (tsunami drill) tetap diperlukan dan pemerintah pusat harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Jaringan Peralatan Oseanografi Pembangunan sistem TEWS berbasis lokal, contohnya pemasangan tide gauge lokal, optimalisasi sistem siskamling, dan sebagainya. Membangun jaringan peralatan oseanografi nasional seperti INAGOOS (Indonesia Global Ocean Observing System) sebagai upaya memperoleh data untuk verfikasi dan validasi model tsunami. Seperti Shallow Pressure Gauge Array (SPGA) dari konsorsium International Nusantara Stratification and Transport (INSTANT) yang bertujuan untuk meneliti Arus Lintas Indonesia (ARLINDO) secara tidak sengaja merekam sinyal tsunami Aceh 2004 dan Jawa 2006 (Drushka et al., 2008).
Komentar tentang post