DUA pekan lebih telah berlalu. Tapi, J35 ibu paus orca (Orcinus orca) yang melahirkan pada 24 Juli, masih belum merelakan kepergian anaknya.
Bersama kelompok J Pod lainnya, J35 dengan nama Tahlequah, membawa bayi orca yang sudah meninggal itu. Ini sesuatu yang baru pertama kali terjadi. Kesedihan berkepanjangan keluarga paus orca di Southern Resident.
Para ilmuwan, prihatin dengan keadaan ini. Apalagi, bukan hanya J35 yang menghadapi masalah.
The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries menyebutkan, seekor paus pembunuh dengan identitas J50 kelihatan lesu dan membutuhkan perawatan medis. J50 lahir pada Desember 2014, dikenal sebagai Scarlet.
Permasalahan paling krusial yang dihadapi paus orca di lokasi ini adalah berkurangnya mangsa ikan Salmon Chinook. Selain itu, ancaman lain yang dihadapi paus pembunuh di lokasi tersebut adalah lalu lintas kapal dan kebisingan, polusi kimia seperti pestisida dan perairan yang terkontaminasi. Kontaminasi ini, seperti plastik, cat dan karet.
Gizi karena mangsa yang kurang, ditambah dengan polusi dan kontaminasi di laut ini dapat membahayakan kesehatan mereka dan merusak fungsi kekebalan, serta mengganggu reproduksi.*
Sumber: fisheries.noaa.gov
Komentar tentang post