ADA tiga penyebab utama timbulnya gelombang tsunami. Pertama, gempa bawah laut. Kedua, longsor di dasar laut. Ketiga, letusan gunung api.
Menurut Dr Anugerah Nontji (1993) tsunami karena gempa bawah laut terjadi jika gempa kuat yang sumbernya relatif dangkal. Bila terjadi patahan atau sesar (fault) dasar laut, massa batuan amblas tiba-tiba dan seluruh kolom air di atasnya ikut tersentak jatuh.
Kondisi ini mengakibatkan permukaan laut melakukan gerak osilasi naik-turun mencari keseimbangan baru. Timbullah tsunami yang merambat ke segala arah, dengan energi yang sangat besar.
Bila terjadi longsor di dasar laut, massa batuan pada sisi lereng, akan runtuh menimbun lereng dibawahnya, hingga kolom air di atasnya terangkat. Akibatnya, akan menimbulkan tsunami.
Gelombang tsunami merambat ke berbagai arah dengan kecepatan yang bergantung pada kedalaman laut. Makin dalam laut, makin tinggi kecepatan rambatnya.
Analisis sementara dari para ahli tsunami (ITB, LIPI, BPPT), tsunami disebabkan, pertama, di bagian Teluk Palu disebabkan adanya longsoran sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter.
Pada kedalaman 5000 meter –kedalaman rata-rata di Samudera Pasifik– kecepatan rambat tsunami sangat dahsyat. Mencapai 230 meter per detik atau 828 kilo meter per jam.
Komentar tentang post