KEMUNCULAN ubur-ubur di pantai Ancol sebetulnya hal yang menarik. Keberadaan spesies ini untuk mempelajari kekayaan laut Indonesia
Ubur-ubur mempunyai bentuk tubuh unik. Mirip jelly, melayang-layang dalam arus air laut.
Menurut peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Arief Rachman, temuan sementara LIPI, ada dua jenis ubur-ubur yang terlihat di pantai Ancol. Kedua jenis itu, Phyllorhyza sp atau Spotted Jelly dan Catostylus sp atau jelly blubber.
Dua jenis ini masuk kategori mild stinger dengan efek sengatan lemah dan umumnya tidak menimbulkan efek samping,. Hanya saja, kulit menjadi merah dan gatal.
Selain dua jenis tersebut, kata Arief, masih ada dua jenis ubur-ubur lainnya yang berada di Teluk Jakarta. Kedua jenis itu, Aurelia aurita (moon jellyfish) dan Chrysaora sp (sea nettle).
Arief mengatakan, Aurelia aurita memiliki efek sengatan ringan. Berbeda dengan Chrysaora tergolong High Stinger yang memilki efek sengatan sangat menyakitkan, diikuti sensasi seperti terbakar, bengkak dan merah pada bagian yang tersengat.
Kedua jenis tersebut keberadaannya masih jauh di luar tembok pemecah ombak Ancol namun masyarakat harus waspada.
“Pada kasus langka, jika seseorang memiliki alergi berat atau hipersensivitas terhadap racun dari ubur-ubur, sengatannya berpotensi menyebabkan kram, sesak nafas atau kehilangan kesadaran,” ujar Arief.
Komentar tentang post