Jakarta – Paus sperma kerdil yang Terdampar di Serangan, Denpasar, mengalami infeksi parasit kronis (gangguan pencernaan parah). Paus sperma ini terdampar pada Senin (2/9) lalu dengan kondisi kode satu.
Dari hasil nekropsi diketahui bagian organ lambung ditemukan banyak cacing, feces bercampur darah, dan air empedu masuk kedalam usus. Untuk mengetahui secara detil penyebab kematian paus, dilakukan pengambilan sampel organ tubuh. Seperti otak, hati, paru-paru, lambung, usus, jantung, organ reproduksi, otot dan kulit. Sampel ini akan diuji di Balai Besar Veteriner Denpasar.
Hasil identifikasi diketahui paus tersebut berkelamin jantan, spesies Kogia sima atau biasa disebut paus sperma kerdil.
Pengukuran morfologi, panjang total 237 cm, lingkar badan bagian depan 120 cm, lingkar badan bagian tengah 140 cm dan lingkar badan bagian belakang (94 cm).
Setelah dilakukan nekropsi, bangkai paus dikubur di area belakang Bali Exotic Marine Park. Sebagai bukti telah dilakukan penanganan atas jenis ikan yang dilindungi, tim membuat Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani perwakilan BKSDA Bali, WWF Indonesia, I AM Flying Vet, TCEC, WSI, BEMP dan Balai PengelolaanSumber daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar.
BPSPL Denpasar melakukan penanganan paus terdampar ini menindaklanjuti laporan Made Sukanta, Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Serangan.
Komentar tentang post